Jakarta, (ANTARA) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menargetkan kenaikan ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar delapan persen yang saat ini nilainya sudah mencapai 20 miliar dolar AS.
"Kenaikannya kurang lebih sampai delapan persen lah untuk devisa," ujar Kepala Bekraf Triawan Munaf saat ditemui di Jakarta, Jumat.
Berdasarkan data Bekraf, kontribusi ekspor ekonomi kreatif pada 2015 mencapai 19,3 miliar dolar AS, tumbuh menjadi 19,99 miliar dolar AS pada 2016, kemudian menjadi 21,5 miliar dolar AS pada 2017 dan pada 2018 tumbuh menjadi 22,6 miliar dolar AS.
Menurut Triawan Munaf, Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara tujuan ekspor favorit produk ekonomi kreatif Indonesia, terutama untuk produk fesyen.
Untuk mencapai target ekspor tersebut, Bekraf telah menyiapkan sejumlah langkah seperti memberikan pembiayaan untuk produk Indonesia ke luar negeri.
Namun dia juga meminta kesiapan para produsen ekonomi kreatif Indonesia untuk mempersiapkan produk dan jalur distribusi ke negara tujuan ekspor.
"Konsepnya kan produk lokal yang sudah punya jalur distribusi di luar negeri, kami akan bantu promosinya karena kalau tidak ada distribusinya di sana sebagus apapun pun produk tersebut tidak akan sampai di pasar," ujar Triawan Munaf. (*)