Semarakan Senam Sehat Kolosal di Padang, cara JKS-KIS ajak masyarakat hidup sehat

id BPJS

Semarakan Senam Sehat Kolosal di Padang, cara JKS-KIS ajak masyarakat hidup sehat

(Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi) (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi/)

Padang (Antaranews Sumbar) - Dalam rangka memeriahkan Asian Games XVIII sekaligus merayakan HUT BPJS Kesehatan yang ke-50, BPJS Kesehatan Cabang Padang menggelar Senam Sehat Kolosal Peserta JKN-KIS yang diselenggarakan di Kantor Gubernur Sumatera Barat, Minggu (29/07).

Peserta senam terdiri dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, Duta BPJS Kesehatan serta stakeholder terkait bahkan Walikota Padang dan Gubernur Sumatera Barat juga turut ambil bagian.

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno sangat mengapresiasi kegiatan senam kolosal yang digagas oleh BPJS Kesehatan ini. Ia mengungkapkan bahwa selama ini BPJS Kesehatan dengan program andalan JKN-KIS sudah banyak membantu masyarakat Sumatera Barat termasuk dirinya sendiri. “Hari ini saya sedang flu, saya berobat dengan JKN-KIS, saya minum obat JKN-KIS,” tuturnya.

Ia berharap masyarakat Sumbar harus senantiasa menerapkan pola hidup sehat, dari sisi finansial bagi peserta mandiri juga harus membayar iuran tepat waktu, agar tidak terhambat ketika ingin menggunakan layanan kesehatan.

"Mari kita sukseskan bersama program gotong-royong untuk menolong sesama masyarakat. Sakit tidak sakit harus tetap membayar, kita niatkan sebagai amal,” pesannya.

BPJS Kesehatan gelar senam kolosal sebagai upaya mendorong masyatakat budayakan hidup sehat melalui olahraga. (Ist)


Walikota Padang, Mahyeldi Ansarullah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa prinsipnya hidup sehat itu mudah dan murah. Dan melalui Senam Kolosal ini, BPJS Kesehatan hendak mempromosikan betapa murah dan mudahnya menerapkan pola hidup sehat.

“Mari terapkan pola hidup sehat dimulai dari aktifitas fisik seperti senam rutin setiap pagi, tidak merokok di mana pun, makan buah plus sayur setiap hari serta tidur cukup dan tenangkan pikiran dari hal-hal negatif,” ajaknya.

Deputi Direksi Wilayah Sumatera Bagian Tengah & Jambi (Sumbagteng-Jambi), Siswandi yang hadir di lokasi menjelaskan bahwa dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun.

“Sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat,” jelasnya

Kegiatan Senam Sehat Kolosal pagi ini juga diselenggarakan serentak di seluruh Kantor Cabang BPJS Kesehatan se-Indonesia. Siswandi menyebutkan, dengan mengajak serta masyarakat untuk membiasakan berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat, dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia.

Menurut Siswandi, tahun 2017, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik telah mencapai Rp 18,4 triliun atau 21,8% dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan.

Oleh karena itu, BPJS Kesehatan juga fokus untuk menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif yang dilaksanakan.

BPJS Kesehatan gelar senam kolosal sebagai upaya mendorong masyatakat budayakan hidup sehat melalui olahraga. (Ist) (Ist/)


Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.

“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Kesehatan menjadi salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa, sebab kesehatan mempengaruhi produktivitas penduduknya. Ke depannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu,” pungkas Siswandi.

Sampai dengan 20 Juli 2018, terdapat 199,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang telah menjadi peserta JKN-KIS. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik.*