Padang (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang membutuhkan akses layanan kesehatan.
Salah satu peserta JKN yang merasakan manfaat besar dari program ini adalah Satria Peri, seorang pria berusia 48 tahun yang sehari-hari bekerja di sebuah bengkel mobil. Satria tinggal di Jalan Pisang, Kecamatan Pauh, dan sudah menjadi peserta JKN sejak beberapa tahun terakhir.
Satria memiliki dua pengalaman yang berkesan terkait perawatan kesehatan yang sepenuhnya ditanggung oleh program JKN. Pengalaman pertama adalah ketika ia harus menjalani operasi gigi di Rumah Sakit Universitas Andalas (RS Unand).
Awalnya, ia merasakan keluhan pada giginya yang semakin parah dari hari ke hari. Setelah memeriksakan diri ke dokter, Satria disarankan untuk menjalani operasi gigi.
“Saat itu saya khawatir soal biaya. Saya tahu operasi gigi tidak murah, apalagi kondisi keuangan saya tidak memungkinkan untuk membayar biaya operasi sebesar itu,” ungkapnya.
Namun, kekhawatiran Satria berangsur hilang ketika ia diberitahu bahwa seluruh biaya operasi akan ditanggung oleh Program JKN. Setelah menjalani proses administrasi yang cukup sederhana, Satria akhirnya dirawat di RS Unand selama tiga hari untuk menjalani operasi tersebut.
“Selama tiga hari saya dirawat, pelayanannya baik dan semua biaya, mulai dari operasi hingga obat-obatan, ditanggung Program JKN.. Pengalaman pertama ini sangat membekas bagi saya, karena menurut saya tanpa BPJS Kesehatan, saya mungkin harus menunda operasi atau mencari cara alternatif lain untuk menanganinya,” ujar Satria.
Pengalaman positif Satria dengan Program JKN tidak berhenti di situ. Beberapa bulan setelah operasi gigi, ia kembali harus menghadapi masalah kesehatan yang serius, kali ini pada penglihatannya.
Proses perawatan untuk operasi mata juga tidak jauh berbeda dengan pengalamannya di RS Unand. Program JKN kembali menanggung seluruh biaya, termasuk biaya konsultasi, operasi, hingga kontrol pascaoperasi.
Satria mengaku sangat terbantu oleh fasilitas yang disediakan oleh Program JKN.
“Mata saya mulai buram, terutama saat melihat jarak jauh. Setelah diperiksa, dokter menyarankan saya untuk menjalani operasi mata. Untuk operasi mata, yang saya dengar biasanya biayanya sangat mahal. Tapi dengan Program JKN, saya tidak perlu khawatir soal itu. Semuanya berjalan lancar dan mata saya kembali normal,” ungkapnya dengan rasa syukur.
Namun, secara keseluruhan, Satria mengapresiasi untuk perkembangan program JKN. Baginya, program ini sudah sangat membantu, terutama dalam meringankan beban biaya perawatan kesehatan. BPJS Kesehatan banyak menyediakan kanal-kanal layanan yang sangat membantu peserta JKN, baik layanan administrasi kepesertaan maupun akses layanan kesehatan.
“Saya tidak bisa bayangkan bagaimana kalau tidak ada program JKN. Dengan biaya kesehatan kadang sulit untuk dijangkau. Tapi dengan BPJS, saya bisa menjalani dua operasi besar tanpa harus mengkhawatirkan biayanya. Terlebih lagi sekarang menggunakan JKN cukup menunjukkan KTP saja untuk berobat, hal ini sangat memudahkan peserta JKN. Aplikasi Mobile JKN juga sangat bermanfaat dengan fitur-fitur yang bagus. Ada antrean online, ubah data peserta hingga cek ketersediaan tempat tidur” ujarnya.
Pengalaman Satria Peri adalah salah satu dari banyak cerita positif tentang BPJS Kesehatan di Indonesia. Meskipun masih ada tantangan yang dihadapi, seperti waktu tunggu dan administrasi, manfaat dari program ini dirasakan nyata oleh masyarakat.
Program BPJS Kesehatan memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk mendapatkan akses perawatan kesehatan yang layak, tanpa harus terbebani oleh biaya yang tinggi.
“Dengan adanya Program JKN, saya memiliki perlindungan kesehatan, jika sewaktu-waktu membutuhkan perawatan kesehatan. Saya berharap agar semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya menjadi peserta JKN. Semoga BPJS Kesehatan semakin baik lagi, sehingga lebih banyak orang bisa merasakan manfaatnya, seperti yang saya rasakan," pungkasnya dengan senyuman penuh harapan.
Berita Terkait
Harry Puas dengan JKN, Dokter dan Perawat Sangat Profesional Melayani
Jumat, 29 November 2024 12:59 Wib
Lila Sekar Rinda : Sembilan Poin Untuk BPJS Kesehatan
Senin, 25 November 2024 11:44 Wib
Bebas dari biaya operasi, Intan sebang nisa jadi peserta BPJS Kesehatan
Jumat, 22 November 2024 14:42 Wib
BPJS Kesehatan Cabang Padang gandeng KNPI sosialisasikan JKN
Jumat, 22 November 2024 8:08 Wib
Pulih dari DBD Berkat Program JKN: Kisah Api Anggraini yang Terbebas dari Beban Biaya
Selasa, 12 November 2024 18:53 Wib
Ali percaya Program JKN akan terus beri jaminan kesehatan mumpuni untuk masyarakat Indonesia
Selasa, 12 November 2024 18:49 Wib
Uji Coba Nasional Syarat Kepesertaan Aktif JKN dalam Pengurusan SIM, BPJS Payakumbuh lakukan pendampingan
Sabtu, 2 November 2024 19:40 Wib
Warga Padang Panjang dukung prinsip gotong royong BPJS Kesehatan
Rabu, 23 Oktober 2024 14:33 Wib