Padang (ANTARA) - Indah Sari Rahmaini, seorang dosen berusia 28 tahun di Universitas Andalas (UNAND), memiliki banyak kisah inspiratif terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), salah satunya berkaitan dengan perjalanannya sebagai peserta Program JKN.
Indah telah beberapa kali mendapatkan layanan kesehatan penting melalui program JKN yang membantunya dalam pengobatan penyakitnya.
Indah pertama kali merasakan manfaat BPJS Kesehatan secara langsung pada tahun 2016, ketika ia harus menjalani operasi fibroadenoma mammae (FAM) di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang.
FAM dapat terjadi pada wanita di rentang usia berapa pun, namun lebih sering dialami oleh wanita berusia di bawah 30 tahun. Tindakan medis untuk mengangkatnya sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi di kemudian hari.
“Bagi saya, operasi ini merupakan momen yang cukup menegangkan. Namun dengan telah terdaftar sebagai Peserta JKN, saya merasa lebih tenang karena proses administrasi dan pembiayaan operasinya berjalan lancar. Fasilitasnya juga nyaman selama dirawat disana,” ujar Indah.
Indah menceritakan bagaimana ia harus menjalani rawat inap selama lima hari di rumah sakit tersebut untuk pemulihan pasca-operasi.
Ia menyampaikan rasa syukur biaya pengobatannya ditanggung oleh Program JKN, tanpa ada biaya tambahan selama Peserta JKN menjalani Prosedur dan sesuai ketentuan.
"Saya sangat bersyukur dengan fasilitas yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Semua biaya operasi dan perawatan saya ditanggung sepenuhnya, tanpa ada biaya tambahan yang harus saya keluarkan sendiri. Ini sangat meringankan beban, apalagi pada saat itu saya masih berada di awal karier sebagai dosen," ujar Indah.
Tak hanya saat operasi FAM, Program JKN juga kembali memberikan perlindungan penting ketika Indah didiagnosis menderita tifus.
Penyakit yang sering kali menyerang mereka yang memiliki aktivitas padat ini membuat Indah harus dirawat selama empat hari di Rumah Sakit Universitas Andalas.
Meski gejala tifus membua kondisi tubuh sangat lemah dan membutuhkan perhatian medis intensif, terbukti Program JKN membuktikan peranannya bagi masyarakat Indonesia.
"Saat itu, saya sangat kelelahan karena jadwal mengajar yang padat dan kurang memperhatikan pola makan saya. Saya dirawat di RS UNAND dan selama empat hari itu, lagi-lagi Program JKN yang menanggung semua biaya perawatan saya. Mulai dari biaya pemeriksaan, obat-obatan, hingga rawat inap hingga perawatan kontrol ulang ke poli, semuanya di cover Program JKN tanpa masalah," ungkap Indah.
Dari dua pengalaman ini, Indah melihat betapa pentingnya memiliki jaminan kesehatan seperti Program JKN yang dapat diandalkan.
Sebagai seorang dosen yang berinteraksi dengan banyak mahasiswa, menghadiri berbagai acara akademis, dan harus menjaga keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi, kesehatan menjadi prioritas yang tak bisa diabaikan.
"Sebelum saya bergabung dengan Program JKN, saya merasa sedikit khawatir jika suatu hari nanti membutuhkan perawatan medis besar. Tapi setelah melalui pengalaman operasi dan sakit tifus, saya benar-benar merasa bersyukur sudah terdaftar sebagai peserta JKN," ungkapnya.
Tidak hanya itu, menurut Indah, Program JKN juga memberikan rasa aman karena proses klaimnya yang relatif mudah dan tidak mempersulit peserta. Terlebih lagi Program JKN tentunya tidak membayarkan biaya pengobatan di awal.
"Setiap kali saya datang ke rumah sakit, petugas BPJS di rumah sakit selalu siap membantu dengan cepat. Prosedurnya jelas dan sederhana, sehingga saya tidak perlu bolak-balik mengurus berkas administrasi yang rumit," tambahnya.
Ia juga menilai bahwa pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sangat memadai. Indah tidak pernah merasa diabaikan atau mendapatkan perawatan yang berbeda dari pasien lainnya.
"Meski saya menggunakan fasilitas BPJS, saya selalu merasa mendapatkan pelayanan yang baik dan profesional. Para tenaga medis di rumah sakit sangat perhatian dan membantu dalam setiap proses pemulihan saya. Sekarang sudah jauh lebih baik pelayanan kesehatan sejak adanya Program JKN," tutur Indah.
Selain manfaat langsung dalam hal biaya dan perawatan, Indah juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat untuk mendaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Ia melihat program ini sebagai jaring pengaman yang sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki risiko kesehatan atau memiliki pekerjaan yang padat seperti dirinya.
"Kita tidak pernah tahu kapan kita akan sakit, dan ketika itu terjadi, memiliki BPJS benar-benar sangat membantu. Kita bisa fokus pada pemulihan tanpa harus pusing memikirkan biaya perawatan. Sebagai seorang akademisi, Indah juga turut menyebarkan informasi mengenai pentingnya BPJS Kesehatan kepada mahasiswa-mahasiswanya. Saya selalu mengingatkan mahasiswa saya untuk menjaga kesehatan mereka dan, jika belum, mendaftarlah ke BPJS Kesehatan. Iuran JKN sangat terjangkau, tapi manfaatnya luar biasa besar ketika kita benar-benar membutuhkannya. Saya sangat puas dengan layanan yang diberikan, meskipun tentu ada beberapa hal yang bisa lebih ditingkatkan. Namun secara keseluruhan, Program JKN sangat membantu saya dalam menjaga kesehatan. Program ini telah menjadi salah satu pilar penting dalam sistem kesehatan Indonesia, memberikan harapan dan perlindungan bagi jutaan peserta JKN di seluruh negeri," ujar Indah dengan penuh semangat.
Berita Terkait
BPJS Kesehatan Cabang Padang melakukan sosialisasi kepada mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Alifah Padang
Senin, 9 Desember 2024 11:12 Wib
Nurhayati : Program JKN sangat bermanfaat dan sangatmembantu
Kamis, 5 Desember 2024 13:50 Wib
Firman Wahyudi : Puas bersama BPJS Kesehatan
Kamis, 5 Desember 2024 13:43 Wib
BPJS Kesehatan Cabang Padang sediakan BPSJ Online untuk konsultasi dari peserta JKN
Kamis, 5 Desember 2024 13:41 Wib
Dokter berikan kiat jaga daya tahan tubuh di musim pancaroba
Kamis, 5 Desember 2024 9:19 Wib
Lucia Devina: Sepuluh Poin untuk BPJS Kesehatan
Rabu, 4 Desember 2024 12:45 Wib
Merasa terbantu dengan adanya Program JKN Kesehatan yang berguna bagi anggota keluarga
Rabu, 4 Desember 2024 12:41 Wib
Solok Selatan imbau masyarakat skrining kesehatan lebih dini
Rabu, 4 Desember 2024 11:04 Wib