Padang (Antaranews Sumbar) - Danrem 032 Wirabraja Brigjen TNI Mirza Agus mengajak mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP) Sumatera Barat agar jangan mempercayai hoaks atau berita palsu.
"Perkembangan teknologi sudah menjadi kebutuhan sehingga setiap warga negara memiliki kewajiban untuk melek teknologi,"katanya saat memberikan arahan kepada Mahasiswa baru UNP.
Ia mengatakan banyak peluang yang lahir dari perkembangan teknologi sehingga mahasiswa harus siap dengan hal tersebut, salah satu caranya adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya.
"Sekarang ini zaman era digital, siapa yang menguasai data maka akan menjadi terdepan, jadi saya tekankan mahasiswa sekarang harus bijak dalam menggunakan teknologi, kata dia.
Hindari konten negatif dan menyebarkan hal-hal yang berbau adu domba dan gunakan teknologi untuk hal-hal positif.
"Selain itu mahasiswa harus menjaga hubungan harmonis dengan orang tua itu paling mendasar,”ujarnya.
Ia mengatakan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 ada tiga syarat yang harus dimiliki oleh mahasiswa. Pertama, mahasiswa harus memaksimalkan kecerdasan intelektual dan rasa ingin tahu yang tinggi.
"Bukan hanya dalam akademik saja namun rasa ingin tahu tersebut juga diwujudkan dalam kehidupan bernegara," kata dia.
Kedua mahasiswa dalam menjalani kehidupan harus memiliki prinsip pantang menyerah dan rela berkorban. Sikap pantang menyerah tersebut diwujudkan dengan ikhlas menerima segala hasil dan mau untuk mencobanya kembali. Ketiga,setiap mahasiswa harus mau berorganisasi. Tujuannya adalah untuk melatih jiwa kepemimpinan dan manajerial.
"Sikap kepemimpinan ini dibutuhkan oleh seseorang yang mau maju. Saya optimis, apabila hal tersebut bisa dilakukan, target Indonesia Emas bisa tercapai," ujar dia.
Universitas Negeri Padang menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) jalur SBMPTN dengan tema "Menuju Indonesia Emas 2045, Tantangan dan Harapan"
Wakil Rektor 2 UNP, Prof Yunia Wardi selaku Ketua PKKMB Gelombang kedua mengatakan kegiatan ini diikuti 3.095 mahasiswa baru, yang terdiri dari FIP (590), FT (271), FIK (526), FE (141), FMIPA (488), FIS (392), FBS (479) dan FPP sebanyak 208 orang, dengan total peserta 3.095 orang peserta.
"Mudah-mudahan melalui PKKMB ini, mahasiswa baru mengenal lingkungan barunya, terutama organisasi dan struktur perguruan tinggi, sistem pembelajaran dan kemahasiswaan," kata dia.*
