Ini cara Pemkab Sijunjung promosikan potensi wisata ke perantau Minang

id Silokek

Ini cara Pemkab Sijunjung promosikan potensi wisata ke perantau Minang

Petugas Dinas Kominfo Sijunjung tengah menyiapkan perlengkapan promosi obyek wisatanya yang terpasang di ruang kedatanga BIM. (Noven/Mega)

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui dinas komunikasi dan informatika menyuguhkan badrop potensi wisata di ruangan kedatangan penumpangan pesawat Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Ketaping, Padang Pariaman.

Badrop atau baliho berukuran tinggi 2,76 m x8,87 m itu, juga dilengkapi dengan perahu karet berserta perlengkapannya layaknya para arung jeram siap hadapi tantangan di sungai Batang Kuantan, Nagari Silokek.

"Kami sudah kerja sama setahun terakhir dengan pihak Angkasa Pura II di BIM untuk pemasangan baliho potensi wisata tersebut," kata Aslinda Guslen, SH, MM Kabid Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Sijunjung, Aslinda Guslen di Antara Sumbar, Rabu.

Potensi obyek wisata dipajang di bandara itu, termasuk dilengkapi dengan perahu karet, agar perantau khususnya dan umumnya tamu lainnya datang ke Sumbar, bisa untuk swafoto.

Selain itu, tentu sebagai daya tarik untuk mengundang banyak orang yang datang ke Sumbar, juga bisa menikmati obyek wisata minat khusus di Nagari Silokek nan cukup menantang.

Terkait sejak beberapa waktu belakangan perahu karetnya kekurangan angin, makanya dilakukan pemompahan ulang, supaya ketika penumpang pesawat yang datang ingin selfi atau swafoto lebih aman.

"Sijunjung punya banyak potensi wisata alam, budaya dan sejarah. Ada Gua yang tak jauh dari lokasi arung jeram tersebut, serta ada kampung adat dan sejarah perjalanan peradaban islam di Sumpur Kudus, tak lupa sejarah kerajaan Jambu Lipo di Lubuk Tarok," jelasnya.

Sejumlah obyek wisata yang ada itu, tambah Linda didampingi dua staf Diskominfo, sudah sering dikunjungi wisatawan asing, termasuk dengan Gua Silokek.

Petugas Dinas Kominfo Sijunjung tengah menyiapkan perlengkapan promosi obyek wisatanya yang terpasang di ruang kedatanga BIM. (Noven/Mega)


Bahkan, menjadi daya tarik bagi wisatawan asing itu, karena menuju lokasi wisata alam itu, masih banyak lahan sawah petani.

Dulunya ada wisatawan asing yang pernah belajar bertanam padi kepada petani di kawasan Nagari Silokek, ujarnya.*