10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA Dipersiapkan Jadi Destinasi Kelas Dunia
Padang (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bakal mendorong transformasi 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA menjadi daerah tujuan wisata baru. Berbekal histori dan pengalaman membina sejumlah Desa Wisata, perseroan yakin 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA dapat menjadi penggerak ekonomi baru yang memberikan mata rantai ekonomi dan benefit bagi masyarakat.
10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA tersebut merupakan finalis dari ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang dititipkan kepada BCA untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan demi bertransformasi menjadi destinasi pariwisata unggulan baru.
“BCA akan melakukan pendampingan dan pembinaan intensif selama kurang lebih setahun untuk membantu 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA agar dapat naik kelas menjadi desa wisata yang dikenal karena potensi wisata dan layanan terbaiknya. Terima kasih kepada Bapak Sandiaga Uno dan Kemenparekraf yang telah mempercayakan 10 Desa Wisata finalis ADWI sebagai mitra Bakti BCA,” kata Antonius Widodo, Direktur BCA.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur BCA Antonius Widodo, EVP Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati, VP Corporate Social Responsibility BCA Ira Bachtar, Kepala Kantor Cabang Utama BCA Padang Robert Siahaan melakukan kunjungan ke Desa Wisata Nagari Silokek di Sumatera Barat, pada Rabu (06/07). Desa Wisata Silokek merupakan Desa Wisata Binaan Bakti BCA sekaligus Desa Mitra Bakti BCA yang turut menjadi bagian dari program ADWI 2022.
Desa Silokek berada di Kecamatan Sijunjung, Sumatera Barat memiliki beragam daya tarik alam maupun buatan. Wisatawan dapat menikmati Ngalau (Goa) Basurek yang merupakan goa alami sepanjang 250 meter yang memiliki ornamen unik akibat air yang mengikis bebatuan goa; Arung Jeram dengan rute 4,5 km yang kerap digunakan sebagai venue nasional dan intenasional, seperti Geofest Silokek Rafting 2021 dan Silokek Geofest Rafting World Cup 201; 18 lokasi Panjat Tebing dengan karakteristik beragam. Bila lelah, wisatawan bisa beristirahat di Rest Area Silokek yang memiliki walkboard sepanjang 500 meter yang terbuat dari kayu dan menikmati pemandangan persawahan, bukit, pegunungan, hinga satwa dilindungi seperti Siamang dan Burung Rangkong.
Di samping wisata alam, Desa Wisata Silokek juga memiliki potensi budaya yang wajib untuk diketahui diantaranya seni musik Talempong Kayu, Tari Dulang, Silek Podang (silat pedang). Kawasan desa wisata ini telah dilengkapi dengan fasilitas homestay, camping ground, toilet umum, serta jalur wisata yang sudah dilengkapi dengan panduan digital. Jika berkesempatan berkunjung ke Silokek, wisatawan juga tidak boleh melewatkan wisata kuliner yang ditawarkan seperti Samba Kacau Asam Durian (perpaduan durian dan ikan lokal) dan Rendang Paku.
Inge menegaskan, berbekal pengalaman membesarkan 12 Desa Wisata Bakti BCA, pihaknya akan mencurahkan pendampingan dan pembinaan yang intens kepada 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya transformasi yang berkesinambungan dalam mengubah wajah desa-desa tersebut menjadi destinasi bertaraf internasional, dengan tidak meninggalkan citarasa nasional. Keanekaragaman budaya, tradisi, dan kekayaan alam yang eksotis, yang dimiliki oleh desa wisata tersebut bakal menjadi surga bagi wisatawan nasional dan mancanegara.
“Kami ingin meletakkan dasar yang kuat bagi 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA ini supaya setelah lepas dari ajang ini, dasar-dasar pembinaan dan pendampingan itu dapat digunakan untuk membangun ekonomi daerah setempat secara berkelanjutan demi mata rantai ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat berbasis pariwisata,” tegas Inge.
Seperti diketahui, ajang ADWI 2022 berhasil menjaring sekitar 3.419 desa wisata dari segala penjuru nusantara sebagai peserta. Dari 3.419 peserta tersebut, ADWI meloloskan 50 peserta sebagai finalis yang akan mendapatkan pendampingan dari mentor yang sudah dipilih Kemenparekraf, sebelum akhirnya dinilai untuk memperebutkan juara dari 7 kategori yang dilombakan. Ajang ADWI 2022 merupakan upaya Kemenparekraf dalam mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Dari 50 finalis tersebut, 10 desa wisata dipercayakan kepada BCA, antara lain Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar Jawa Timur, Desa Wisata Pahawang di Lampung, Desa Wisata Dayun di Siak Riau, Desa Wisata Silokek di Sijunjung Sumatera Barat (Desa Wisata Binaan Bakti BCA), Desa Wisata Kampung Warna Warna Tigarihit di Simalungun Sumatera Utara, Desa Wisata Kampung Melayu (Benua Melayu Laut) di Pontianak, dan Desa Wisata Malangga di Toli Toli Sulawesi Tengah.***
10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA tersebut merupakan finalis dari ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang dititipkan kepada BCA untuk mendapatkan pendampingan dan pelatihan demi bertransformasi menjadi destinasi pariwisata unggulan baru.
“BCA akan melakukan pendampingan dan pembinaan intensif selama kurang lebih setahun untuk membantu 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA agar dapat naik kelas menjadi desa wisata yang dikenal karena potensi wisata dan layanan terbaiknya. Terima kasih kepada Bapak Sandiaga Uno dan Kemenparekraf yang telah mempercayakan 10 Desa Wisata finalis ADWI sebagai mitra Bakti BCA,” kata Antonius Widodo, Direktur BCA.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur BCA Antonius Widodo, EVP Corporate Social Responsibility BCA Inge Setiawati, VP Corporate Social Responsibility BCA Ira Bachtar, Kepala Kantor Cabang Utama BCA Padang Robert Siahaan melakukan kunjungan ke Desa Wisata Nagari Silokek di Sumatera Barat, pada Rabu (06/07). Desa Wisata Silokek merupakan Desa Wisata Binaan Bakti BCA sekaligus Desa Mitra Bakti BCA yang turut menjadi bagian dari program ADWI 2022.
Desa Silokek berada di Kecamatan Sijunjung, Sumatera Barat memiliki beragam daya tarik alam maupun buatan. Wisatawan dapat menikmati Ngalau (Goa) Basurek yang merupakan goa alami sepanjang 250 meter yang memiliki ornamen unik akibat air yang mengikis bebatuan goa; Arung Jeram dengan rute 4,5 km yang kerap digunakan sebagai venue nasional dan intenasional, seperti Geofest Silokek Rafting 2021 dan Silokek Geofest Rafting World Cup 201; 18 lokasi Panjat Tebing dengan karakteristik beragam. Bila lelah, wisatawan bisa beristirahat di Rest Area Silokek yang memiliki walkboard sepanjang 500 meter yang terbuat dari kayu dan menikmati pemandangan persawahan, bukit, pegunungan, hinga satwa dilindungi seperti Siamang dan Burung Rangkong.
Di samping wisata alam, Desa Wisata Silokek juga memiliki potensi budaya yang wajib untuk diketahui diantaranya seni musik Talempong Kayu, Tari Dulang, Silek Podang (silat pedang). Kawasan desa wisata ini telah dilengkapi dengan fasilitas homestay, camping ground, toilet umum, serta jalur wisata yang sudah dilengkapi dengan panduan digital. Jika berkesempatan berkunjung ke Silokek, wisatawan juga tidak boleh melewatkan wisata kuliner yang ditawarkan seperti Samba Kacau Asam Durian (perpaduan durian dan ikan lokal) dan Rendang Paku.
Inge menegaskan, berbekal pengalaman membesarkan 12 Desa Wisata Bakti BCA, pihaknya akan mencurahkan pendampingan dan pembinaan yang intens kepada 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA tersebut. Hal ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya transformasi yang berkesinambungan dalam mengubah wajah desa-desa tersebut menjadi destinasi bertaraf internasional, dengan tidak meninggalkan citarasa nasional. Keanekaragaman budaya, tradisi, dan kekayaan alam yang eksotis, yang dimiliki oleh desa wisata tersebut bakal menjadi surga bagi wisatawan nasional dan mancanegara.
“Kami ingin meletakkan dasar yang kuat bagi 10 Desa Wisata Mitra Bakti BCA ini supaya setelah lepas dari ajang ini, dasar-dasar pembinaan dan pendampingan itu dapat digunakan untuk membangun ekonomi daerah setempat secara berkelanjutan demi mata rantai ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat berbasis pariwisata,” tegas Inge.
Seperti diketahui, ajang ADWI 2022 berhasil menjaring sekitar 3.419 desa wisata dari segala penjuru nusantara sebagai peserta. Dari 3.419 peserta tersebut, ADWI meloloskan 50 peserta sebagai finalis yang akan mendapatkan pendampingan dari mentor yang sudah dipilih Kemenparekraf, sebelum akhirnya dinilai untuk memperebutkan juara dari 7 kategori yang dilombakan. Ajang ADWI 2022 merupakan upaya Kemenparekraf dalam mengembangkan potensi desa wisata di Indonesia menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Dari 50 finalis tersebut, 10 desa wisata dipercayakan kepada BCA, antara lain Desa Wisata Pecinan Glodok di Jakarta, Desa Wisata Saba Budaya Baduy di Lebak Jawa Barat, Desa Wisata Situs Gunung Padang di Cianjur Jawa Barat, Desa Wisata Semen di Blitar Jawa Timur, Desa Wisata Pahawang di Lampung, Desa Wisata Dayun di Siak Riau, Desa Wisata Silokek di Sijunjung Sumatera Barat (Desa Wisata Binaan Bakti BCA), Desa Wisata Kampung Warna Warna Tigarihit di Simalungun Sumatera Utara, Desa Wisata Kampung Melayu (Benua Melayu Laut) di Pontianak, dan Desa Wisata Malangga di Toli Toli Sulawesi Tengah.***