Pemkot Padang berkomitmen pertahankan produktivitas kerja selama Ramadhan

Padang, (Antaranews Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat berkomitmen mempertahankan produktivitas kerja dan pelayanan kepada publik selama Ramadhan 1439 Hijriah.

"Puasa menjadi peningkatan ibadah, kerja bagian dari ibadah, pelayanan akan seperti biasa bahkan ditingkatkan," kata Sekretaris Daerah Kota Padang Asnel di Padang, Kamis.

Dia mengatakan beberapa kinerja pelayanan, seperti di Dinas Kependudukan, kelurahan dan kecamatan akan dilaksanakan seperti biasa.

Hanya saja, katanya, waktunya akan dipersingkat, khususnya untuk waktu berbuka dan shalat tarawih berjamaah.

Dalam hal ini, pihaknya akan melakukan pemantauan dan pengawasan ke lapangan sebagai langkah memotivasi dan menyemangati pegawai agar tetap bekerja secara optimal.

Ia mengatakan kinerja pembangunan juga akan terus dilanjutkan, seperti renovasi jalan, pasar, trotoar, atau sarana wisata.

Ia mengatakan kegiatan pegawai juga ditambah, seperti siraman rohani, ceramah agama, dan arahan shalat berjamaah di masing-masing instansi.

"Kami memiliki target kinerja setiap bulan, tentu harus dicapai dan tidak ada perubahan selama Ramadhan," katanya.

Selain di lingkungan pemerintahan, pihaknya juga mendorong masyarakat untuk meningkatkan produktivitas kinerja, seperti di tempat ramai semisal pasar akan diingatkan waktu shalat dan berbuka puasa.

Hal itu, katanya, juga telah dilaksanakan sebelum Ramadhan, sedangkan pada waktu puasa kali ini akan dioptimalkan.

Ia mengatakan selama Ramadhan ini, pemerintah secara terbuka akan menindaklanjuti setiap laporan atau aspirasi warga terkait dengan suasana dan kondisi di wilayah masing-masing.

Salah satu tokoh pemuda di Pauh Syafriadi menilai perlu adanya antisipasi dini dari pemerintah terhadap kemungkinan serangan teroris saat Ramadhan.

Menurut dia, selain meningkatkan kinerja, pemerintah mulai memberikan arahan kepada masyarakat guna mengantisipasi kemungkinan serangan tersebut.

Hal itu, katanya, penting mengingat serangan teroris di beberapa tempat lalu cukup meresahkan dan mengganggu masyarakat dalam beribadah. (*)