Petani Rejang Lebong akan dapat bantuan asuransi tanaman

id petani

Petani Rejang Lebong akan dapat bantuan asuransi tanaman

Petani menanam padi. (Antara)

Mulai tahun ini petani di Rejang Lebong akan mendapatkan bantuan asuransi usaha tani padi atau AUTP dari Kementerian Pertanian,
Rejang Lebong, (Antaranews Sumbar) - Para petani padi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mulai tahun ini akan mendapat bantuan subsidi asuransi tanaman mereka dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong, Akhmad Rifai di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan asuransi tanaman padi tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi gagal panen akibat diserang hama penyakit maupun bencana alam.

"Mulai tahun ini petani di Rejang Lebong akan mendapatkan bantuan asuransi usaha tani padi atau AUTP dari Kementerian Pertanian," katanya.

Program AUTP bagi petani padi di daerah itu saat ini masih dalam tahapan sosialisasi serta pelaksanaan bimbingan teknis untuk pembiayaan dan penyelenggaraan asuransi yang akan dilaksanakan oleh Distan Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan dinas pertanian setempat.

Petani di Rejang Lebong yang akan mendapatkan bantuan dalam program ini, harus tergabung dalam kelompok tani dengan persyaratan masing-masing memiliki sawah paling luas dua hektare, kemudian sawahnya memiliki irigasi dan tanaman padi yang akan diasuransikan maksimal berumur 30 hari.

Petani penerima bantuan asuransi yang tergabung dalam masing-masing kelompok tani itu nantinya akan membayar premi asuransi sebesar Rp180.000 per hektare, tetapi petani hanya membayar Rp36.000 per hektare, sisanya akan disubsidi pemerintah.

Ganti rugi untuk tanaman padi petani itu diberikan apabila mereka mengalami gagal panen dengan kerusakan mencapai 75 persen setiap hektarenya. Ganti rugi yang akan diberikan oleh PT Jasindo itu sebesar Rp6 juta. Sedangkan jika luas kerusakan kurang dari itu maka akan dihitung secara proporsional.

Dalam program ini, pihak PT Jasindo akan melakukan ganti rugi jika tanaman padi petani mengalami kerusakan akibat banjir dan kekeringan serta diserang organisme pengganggu tanaman berupa hama penggerek batang, wereng dan lainnya.