Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kabupaten Mentawai Letkol Anis Munandar menyorot banyaknya sampah yang tersebar di Pantai Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, Pulau Siberut.
"Sangat memprihatinkan, sampah banyak memenuhi pantai Muara Siberut yang merupakan salah satu wajah dari Pulau Siberut. Ini perlu aksi nyata untuk mengatasinya," kata Anis Munandar di Tuapejat, Jumat.
Ia menjelaskan, sampah yang memenuhi pinggir pantai Muara Siberut tersebut berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang masyarakat.
Kondisi tersebut juga semakin diperparah oleh sampah yang berasal dari pasar tradisional yang langsung masuk ke aliran muara sungai.
Anis mengungkapkan, selain rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan juga dipicu ketiadaan tempat pembuangan sampah yang ada didaerah itu. Selain berdampak terhadap kesehatan juga mencemai air laut dan terumbu karang.
Selain itu katanya, persoalan sampah akan mempengaruhi citra dan promosi wisata Mentawai dimata wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
"Daerah ini merupakan ibukota kecamatan dan salah satu pusat keramaian masyarakat, seharusnya di daerah ini sudah ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) agar seluruh sampah rumah tangga bisa dikelola," katanya.
Untuk itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan beberapa aksi langsung untuk bisa mengatasi banyaknya sampah yang memenuhi Pantai Muara Siberut.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar persoalan sampah ini ada solusinya," katanya.
Pihaknya akan menawarkan beberapa program kebersihan pantai dengan melibatkan kelompok pemuda, pelajar dan swasta untuk terlibat langsung membersihkan pantai dan menciptakan kesadaran masyarakat.
"Nanti kami akan survey lokasi TPA, dan harus dicanangkan pembuatannya lokasi tersebut," katanya.
Berto (38) salah seorang warga Muara Siberut mengungkapkan, sebelumnya persoalan sampah tersebut sudah diusulkan ke tingkat kecamatan namun sampai saat ini belum ada solusinya.
"Persoalan sampah ini sudah lama, namun belum ada solusinya, termasuk keberadaan TPA," katanya.
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu ada masyrakat yang mau menghibahkan tanahnya untuk pembuatan TPA, tapi hal itu belum diakomodir pemerintah.
"Persoalannya, ketika TPA ada tapi pengangkut sampahnya tidak ada, itu yang membuat vakum," katanya.