Wagub: 20 tower dibangun Kemkominfo di Mentawai telah aktif

id Tower mentawai

Wagub: 20 tower dibangun Kemkominfo di Mentawai telah aktif

Tower bantuan dari Kemkominfo RI untuk daerah 3T (Ist)

Kabupaten Mentawai yang masih berstatus sebagai daerah tertinggal, terisolir dan terdepan (3T) membutuhkan banyak dukungan untuk bangun infrastruktur di berbagai bidang, termasuk akses komunikasi itu
Padang, (Antaranews Sumbar) - Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit menyebutkan sebanyak 20 titik tower dari Kementrian Komunikasi dan Informasi RI (Kemkominfo) sudah aktif sejak awal Maret 2018.

Aktifnya tower bantuan Kemkominfo RI yang dibangun melalui Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika ( BP3TI), tentu sangat membantu akses komunikasi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Hal ini disinggung Wagub Sumbar pada pembukaan seminar "Sinergi sektor unggulan dalam meningkatkan ekspor guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional" yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Kamis.

Menurut dia, Kabupaten Mentawai yang masih berstatus sebagai daerah tertinggal, terisolir dan terdepan (3T) membutuhkan banyak dukungan untuk bangun infrastruktur di berbagai bidang, termasuk akses komunikasi itu.

"Mudah-mudahn tahun ini bertambah tower telekomunikasi yang akrif. Pemprov Sumbar terus mendorong percepatan pembangunan di Mentawai dengan mengkoordinasikan dengan pemerintah pusat," ujarnya.

Data Diskominfo Kepulauan Mentawai, sebanyak 20 unit tower setinggi 32 meter dengan luas jangkauan sejauh 5 kilometer tersebut telah dibangun sejak 2017 di beberapa titik lokasi di kabupaten itu.

Tower bantuan di wilayah Mentawai tersebut dibangun dengan menggunakan provider telkomsel, kata Kepala Bidang Informatika Diskominfo Kepulauan Mentawai

Benny Sinaga.

Ia menjelaskan, pada akhir 2017 sebetulnya sudah ada 13 tower yang telah selesai dikerjakan dan awal tahun ini ditambah tujuh titik lagi, sehingga yang telah aktif sebanyak 20 unit.

Sebanyak 20 tower bantuan dari Kemkominfo tersebut hanya melayani panggilan voice (suara), namun hanya beberapa tower yang menyediakan layanan data.

Ia menjelaskan, sebaran lokasi 13 pembangunan tower bantuan mulai 2017 meliputi di Desa Sagulubbek Siberut Barat Daya. Simatalu dan Labuan Bajau Siberut Barat. Cimpungan, Saliguma Siberut Tengah.

Kemudian di desa Matotonan Siberut Selatan, desa Betumonga Sipora Utara. Beriulou, Nemnemleleu, Saureinu Sipora Selatan. Maguiru Pagai Utara. Kilometer 37 dan Matobat Pagai Selatan.

Benny menambahkan, sedangkan tujuh pembangunan tower bantuan pada 2018 berada di daerah Sigapokna Siberut Barat, Sotboyak, Sirilogui Siberut Utara, Madobag Siberut Selatan, Berkat, Goiso Oinan Sipora Utara, dan Matobe Sipora Selatan.

"Pada 2018 juga masih ada tambahan namun titik lokasi belum ditentukan karena masih dalam usulan kita,” katanya.

Jadi, sebanyak 20 tower yang sudah berdiri tersebut merupakan tower bantuan dari CSR telekomunikasi, bukanlah tower bisnis, sehingga perawatan dapat dilakukan oleh pemerintah kabupaten.

Benny menyebutkan, sedangkan tower bisnis atau komersial perawatan hanya dapat dilakukan oleh operator atau provider.

Mekanisme pengurusan pembangunan tower juga berbeda, jika tower bisnis pihak operator atau provider melakukan cek lokasi lalu melakukan sewa lahan, kemudian pengurusan perizian seperti IMB.

Tower bisnis sekarang yang telah dibangun di setiap kecamatan di Mentawai dengan ketinggian sekitar 75 meter.

Sementara tower bantuan melakukan pengusulan di Kemkominfo, lalu Kemkominfo menyediakan alat, sementara p daerah adalah menyediakan lahan berstatus hibah atau pinjam pakai, lalu Pemda melakukan kesepakatan bersama (MoU) dengan Kemkominfo.***