Mentawai, (Antaranews Sumbar) - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Kortanius Sabaleake menilai fasilitas di kawasan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Sikakap, Pulau Pagai masih kurang.
"Masih ada beberapa kekurangan sarana untuk mendukung kawasan ini menjadi pusat industri perikanan di Sumbar," katanya saat mendampingi Tim Desk Pulau terluar yang dipimpin Asisten Deputi Koordinasi wilayah Perbatasan dan Ruangan Pertahanan Negara (Haneg), Brigadir Jenderal TNI Yasid Sulistio, di Sikakap, Kamis.
Ia menyebutkan, salah satu sarana pendukung yang harus segera dipenuhi adalah pabrik es. Meskipun pabrik tersebut sudah beroperasi, namun hasilnya belum maksimal karena keterbatasan daya listrik.
"Ini yang akan kami koordinasikan dengan PLN, bagaimana solusinya untuk memenuhi kapasitas dayanya. Termasuk jumlah produksi es yang harus ditingkatkan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pabrik es salah satu faktor penting yang mendukung hasil tangkap nelayan di daerah itu, karena untuk menjaga kesegaran ikan dibutuhkan es yang banyak.
Pabrik es tersebut, tambahnya tidak hanya untuk memenuhi nelayan di daerah itu saja, namun juga ada nelayan dari Kabupaten Pesisir Selatan, dan nelayan dari Sibolga yang sering sandar dan bongkar muat di Sikakap.
Pada kesempatan itu, Kortanius juga mengharapkan bantuan pembangunan penambahan panjang dermaga pelabuhan di kawasan tersebut sepanjang 50 meter.
Hal itu, sebutnya bertujuan untuk memfasilitasi kapal yang ingin sandar dan bongkar muat di daerah itu.
"Kedepan, jika kawasan sudah efektif menjadi kawasan industri perikanan, tentu akan banyak kapal yang sandar, ini yang harus kami siapkan," katanya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumbar, Yosmeri, yang turut mendampingi kegiatan itu menyebutkan, fasilitas pembibitan dan kapal tangkap juga harus segera diperbanyak.
"Saat ini baru ada 15 kapal tangkap bantuan dari kementerian, kami minta ada penambahan untuk mendukung SKPT ini," tambahnya.
Asisten Deputi Koordinasi wilayah Perbatasan dan Ruangan Pertahanan Negara (Haneg), Brigadir Jenderal TNI Yasid Sulistio, menyebutkan, kunjungan tersebut untuk memantau seluruh pembangunan pulau-pulau terluar di Sumbar.
"Kami juga memastikan bantuan dari pusat dapat tepat sasaran bagi masyarakat, serta memberikan laporan kepada presiden," katanya.