Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi bibit ikan di daerah itu mencapai 53.800.000 ekor selama triwulan dua dari Januari sampai Juni 2024.
"Ke 53.800.000 ekor itu berasal dari pembibitan rakyat tersebar di 16 kecamatan," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Rosva Deswira didampingi Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Doni Afdison di Lubuk Basung, Minggu.
Ia mengatakan ke 53.800.000 ekor itu dengan jenis ikan nila 26.800.000 ekor, mas 1.135.500 ekor, lele 704.000 ekor, gurami 99.700 ekor dan nilem 10.800 ekor.
Ke 53.800.000 ekor itu dengan induk 44.600 ekor yang berasal dari jantan 11.150 ekor dan betina 33.450 ekor.
"Luas lahan pembibitan itu sekitar 57,40 hektare dengan rincian nila 54,37 hektare, mas 1,90 hektare, lele 1,06 hektare, gurami 0,95 hektare dan nilem 0,10 hektare," katanya.
Ia mengakui produksi benih ikan pada 2023 sebanyak 163.257.000 ekor, pada 2022 sebanyak 208.980.000 ekor, 2021 sebanyak 155.835.000 ekor.
Setelah itu 2020 sebanyak 150.750.000 ekor, 2019 sebanyak 188.057.000 ekor dan 2018 sebanyak 235.600.000 ekor.
Sedangkan harga bibit nila Rp200 per ekor, mas Rp450 ribu per ekor, lele Rp150 per ekor, gurami Rp2 ribu per ekor dan nilem Rp200 per ekor.
"Bibit ikan itu dipasarkan di kabupaten maupun kota di Sumbar, Riau, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu dan lainnya," katanya.
Ia menambahkan bibit ikan tersebut memiliki kualitas yang bagus, karena induknya bersertifikat.
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam terus melakukan pembinaan bagi pembudidayaan ikan.