"Kami mengusulkan bantuan BTS kepada Kemkominfo sebanyak 10 unit tahun ini, tetapi karena di Indonesia terdapat lebih dari 100 daerah tertinggal, maka dijatah masing-masing lima unit," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Solok Selatan, Syamsurizal di Padang Aro, Kamis.
Ia menerangkan lima menara BTS tersebut akan dibangun di daerah sulit dan memang belum mendapat jaringan seluler dengan titik di Jorong Pinti Kayu Nagari Pakan Rabaa Timur, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh satu unit.
Selanjutnya di Jorong Simancuang Nagari Alam Pauah Duo, Kecamatan Pauah Duo satu BTS, dan dua lagi di Kecamatan Sangir Batang Hari yang akan dibangun di Trans Dusun Tangah, Nagari Lubuak Aling Induk dan Lubuak Ulang Aling Selatan.
Selain itu juga ada bantuan untuk 10 internet sekolah dan puskesmas, tapi belum ada konfirmasi kepastiannya.
Dia mengatakan Solok Selatan sendiri saat ini membutuhkan BTS di 77 titik guna mengatasi masalah blank spot area.
Selain itu pihaknya juga membutuhkan 50 kilometer kabel optik untuk menjangkau tiga kecamatan yang saat ini masih belum memiliki jaringan internet.
Sekarang kabel optik baru sampai Lubuak Gadang Sangir, dan butuh 50 kilometer lagi untuk mencapai Kecamatan Sangir Jujuan, Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo.
"Kami targetkan minimal kabel optik ini sampai kecamatan dulu, dan 50 kilometer sudah bisa menjangkaunya," ujarnya.
Sedangkan pengusulan pembangunan penambahan tower provider pada pihak ketiga sampai saat ini belum ada konfirmasinya.
Pada 2017 hanya satu tower yang dibangun di Sungai Lambai, dan mono di pasar Padang Aro. (*)