Cegah DBD, Kemkes Optimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

id Kemenkes, DBD, Sarang Nyamuk

Cegah DBD, Kemkes Optimalkan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kementerian Kesehatan mengoptimalkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah terjadinya kasus demam berdarah dengue (DBD).

"Upaya pemberantasan vektor ini harus dilakukan dengan PSN. PSN paling efektif dalam mencegah DBD," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, pada peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN yang jatuh setiap 15 Juni.

Oscar menguraikan dalam memberantas sarang nyamuk harus dimulai dengan menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.

Setelahnya menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lainnya.

Langkah ketiga selanjutnya memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Selain itu, perlu juga melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan lain seperti menaburkan atau meneteskan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Oscar juga menjabarkan program 3M Plus yakni Menguras, Menutup dan Mendaur ulang masih tetap berlaku dalam kasus ini.

"Melipat baju-baju yang bergantungan pun perlu dilakukan mengingat itu menjadi sarang nyamuk di sana. Terlebih lagi yang berada di ruangan yang gelap. Permasalahan jentik juga perlu diwaspadai karena dari situlah awal timbulnya nyamuk penyebab demam berdarah," terang Oscar.

Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan pada 2014 jumlah penderita DBD mencapai 100.347 dan 907 orang di antaranya meninggal.

Pada 2015 terdapat 129.650 penderita dan 1.071 angka kematian. Sedangkan di 2016 sebanyak 202.314 penderita dengan 1.593 kematian.

Sementara sejak Januari hingga Mei 2017 tercatat sebanyak 17.877 kasus DBD dengan 115 angka kematian. (*)