Padang, (Antara Sumbar) - Politeknik Negeri Padang (PNP) Sumatera Barat, akan melakukan peninjauan ulang terhadap sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa angkatan 2016 agar pengelompokannya tepat sasaran.
"Ketika awal kuliah pengelompokan UKT mahasiswa belum seluruhnya tepat, seperti ada mahasiswa yang orang tuanya kurang mampu secara keuangan berada pada pengelompokan UKT yang tinggi sehingga diberi kesempatan untuk peninjauan kembali," kata Kepala Bagian Kemahasiswaan PNP Maidar, di Padang, Senin.
Ia mengatakan pada peninjauan UKT yang mulai berlaku untuk semester genap itu terdapat 545 mahasiswa yang mendaftar untuk peninjauan UKT, kemudian 50 di antaranya diajukan untuk mendapatkan beasiswa bidik misi karena dinilai layak menerimanya.
Setelah melalui proses seleksi, maka penurunan kelompok UKT tersebut diberikan kepada 438 mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada di PNP. Prosesnya dengan menyeleksi seperti foto rumah, foto copy kartu keluarga, surat keterangan tidak mampu dan wawancara.
Ia menjelaskan penurunan UKT tersebut cukup beragam, ada yang dari kelompok V ke kelompok IV atau dari kemlompok II ke I.
"Penurunannya beragam, disesuaikan dengan kondisi ekonomi orang tua mahasiswa," lanjutnya.
Kemudian penurunan UKT itu memang diprioritaskan untuk mahasiswa baru, namun mahasiswa angkatan 2015 yang mendaftar juga diseleksi karena pihaknya tidak menginginkan ada mahasiswa yang kesulitan membayar uang kuliah.
"Panitia juga ada menurunkan UKT mahasiswa angkatan 2015 yang dinilai memang berhak menerima penurunan itu," kata dia.
Ia berharap dengan penurunan UKT tersebut juga menambah motivasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi dalam belajar maupun aktivitas lainnya di lingkungan kampus.
"Jangan sampai setelah penurunan UKT semangat belajarnya juga turun," tambahnya. (*)
Berita Terkait
Prabowo lakukan peletakan bunga di Monumen Pahlawan Rakyat Beijing
Minggu, 10 November 2024 5:45 Wib
Presiden Prabowo bertolak ke luar negeri
Jumat, 8 November 2024 11:31 Wib
Presiden jelaskan agenda lengkap lawatan perdananya ke luar negeri
Jumat, 8 November 2024 11:13 Wib
Kementerian Luar Negeri: 79 WNI sudah dievakuasi dari Lebanon
Kamis, 31 Oktober 2024 20:36 Wib
Gibran bertugas jadi kepala pemerintahan selama Prabowo di luar negeri
Kamis, 31 Oktober 2024 9:56 Wib
Kejaksaan tetapkan tersangka Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi
Kamis, 31 Oktober 2024 5:12 Wib
Fadli Zon pastikan repatriasi benda budaya yang masih di luar negeri
Rabu, 30 Oktober 2024 16:51 Wib
Istana: Menlu Sugiono hadir di hari kedua retret kabinet
Sabtu, 26 Oktober 2024 11:16 Wib