Solok Selatan Sediakan Rumah Tunggu Melahirkan

id melahirkan

Solok Selatan Sediakan Rumah Tunggu Melahirkan

Ilustrasi ibu melahirkan.

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Semua Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, sudah memiliki rumah tunggu kelahiran guna meningkatkan penanganan kelahiran oleh tenaga medis.

"Sekarang untuk membantu kelahiran harus dilakukan oleh tenaga medis dan sesuai program pusat kita sudah mendirikan rumah tunggu melahirkan di sembilan Puskesmas yang ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Solok Selatan Novirman, di Padang Aro, Kamis.

Ia menjelaskan rumah tunggu melahirkan ini berfungsi untuk menampung masyarakat yang akan melahirkan dan juga ada bidan yang menjaganya.

Setiap warga yang akan melahirkan, katanya bisa tinggal sementara di rumah tunggu ini sampai waktu lahirnya tanpa dipungut biaya dan dikontrol oleh bidan.

Sebagai contoh, jelasnya ada ibu hamil yang sudah kesakitan tetapi waktu melahirkannya diperkirakan masih dua hari lagi maka ia bisa memanfaatkan rumah tunggu dengan diawasi bidan sampai waktu kelahirannya.

"Setelah waktu kelahiran sudah tiba bidan yang mengawasi langsung membawanya ke Puskemas dengan Ambulans yang juga sudah disiagakan," sebutnya.

Rumah tunggu melahirkan ini katanya, tidak jauh dari Puskesmas sehingga penanganannya juga cepat.

Ia menambahkan rumah tunggu melahirkan ini juga salah satu upaya untuk mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat pada 2016 tercatat 31 kelahiran masih dibantu oleh dukun.

Sedangkan untuk dukun yang bermitra dengan bidan ada 47 kelahiran.

Wakil Ketua DPRD Solok Selatan Armen Syahjohan mengatakan masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan rumah tunggu kelahiran ini sehingga perlu sosialisasi lagi.

"Pihak terkait harus melakukan sosialisasi tentang keberadaan rumah tunggu bersalin ini minimal memasang merek supaya masyarakat mengetahuinya," katanya. (*)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.