Limbah Medis di Pantai Tan Sridano, BLH: Ini Bahaya

id sampah

Limbah Medis di Pantai Tan Sridano, BLH: Ini Bahaya

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Painan, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Nelly Armidha meninjau lokasi pembuangan limbah medis di Pantai Tan Sridano, Kecamatan Batang Kapas, Kamis.

Nelly Armidha di lokasi mengatakan peninjauan sengaja dilakukan guna mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan.

Menurutnya berdasarkan nomor registrasi yang terdapat pada limbah medis, Dinas Kesehatan setempat diharapkan segera menghubungi beberapa distributor penyedia peralatan medis dan dari sana akan diketahui instansi mana yang menggunakannya.

"Kasus ini bukan perkara mudah, butuh koordinasi dengan berbagai pihak dalam pengusutannya dan kami juga akan berkoordinasi dengan BLH Sumbar," tuturnya.

Nelly menerangkan keberadaan limbah medis cukup berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan sekitar. Karena itu rumah sakit atau pun lembaga penyedia jasa medis lainnya disarankan melakukan penghancuran.

Ia melanjutkan hasil pemantauan ke lokasi selanjutnya akan diserahkan ke kepala daerah dan jajarannya guna pengusutan lebih lanjut.

Sebelumnya, terkait ratusan jarum suntik, tabung cairan infus beserta slang infus bekas yang mengotori objek wisata Pantai Tan Sridano pada Sabtu (24/12), Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Syahrizal Antoni dengan tegas membantah limbah tersebut berasal dari rumah sakit pemerintah ataupun puskesmas di kabupaten tersebut.

Menurutnya rumah sakit pemerintah di daerah itu telah memiliki alat pemusnah limbah medis dan puskesmas yang ada bekerja sama dengan rumah sakit dalam menghancurkan limbahnya masing -masing.

Terkait limbah medis itu juga, seorang wisatawan ketika diwawancarai di Pantai Tan Sridano, Ismail (32) mendorong pemerintah kabupaten mengusut kasus pembuangan limbah medis sehingga memberi efek jera kepada mereka yang ingin mencoba melakukan hal serupa.

"Saat ini khususnya Kabupaten Pesisir Selatan tengah gencar-gencarnya mempromosikan pariwisata, kami berharap hal tersebut sejalan dengan pengusutan kasus ini," katanya. (*)