Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berupaya membantu pembangunan sektor pertanian Kabupaten Mentawai yang terkendala minimnya Sumber Daya Manusia (SDM), keterbatasan irigasi, kurangnya kualitas tanah dan mahalnya pupuk.
"Tim kita sudah berkunjung ke Mentawai bersama Wakil Gubernur Nasrul Abit. Permasalahannya telah kita pahami dan kita upayakan solusinya bekerja sama dengan pemkab setempat," kata Kepala Dinas Pertanian Sumbar Candra di Padang, Rabu.
Menurutnya untuk mengatasi mahalnya pupuk dan distribusi hasil pertanian harus ada koordinasi dengan dinas perhubungan baik provinsi maupun kabupaten untuk memperlancar transportasi.
Selain itu, perlu juga dilakukan percepatan pembangunan irigasi desa dengan berkoordinasi dengan PSDA dan dinas PU yang membidangi irigasi.
Sebelumnya, menurut Candra, Pemprov Sumbar telah melakukan program cetak sawah baru di Mentawai. Namun karena minimnya SDM yang tersedia, maka dari 50 hektare yang dialokasikan, hanya sekitar 10 hektare yang akhirnya tergarap.
"Ke depan kita akan lakukan pelatihan pengembangan pertanian di sana. Kita juga akan siapkan SDM untuk menggarap sawah pada 2017," ujarnya.
Candra menambahkan komoditi yang cocok dikembangkan di Mentawai adalah yang tidak membutuhkan pemeliharaan secara terus-menerus seperti buah-buahan, karena keterbatasan SDM.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ke depan di Mentawai juga harus ada pabrik pengolahan pertanian agar hasil produksi tidak hanya dijual mentah, tetapi telah diolah agar memiliki nilai jual yang lebih baik.
"Hasilnya nanti bisa juga dipasarkan di Padang atau daerah lain di Sumbar," katanya.
Sebelumnya masyarakat Desa Saibi Samukop Siberut Tengah Mentawai saat berdiskusi dengan tim Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dibawa Wakil Gubernur Nasrul Abit ke daerah itu mengatakan mereka kesulitan dalam mengembangkan sektor pertanian karena lahan yang kurang baik, irigasi yang kurang, pupuk mahal dan faktor penunjang yang masih minim.
Mereka berharap ada bantuan yang dikucurkan agar mereka bisa berusaha lebih baik. (*)