Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Perpustakaan Adinegoro Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), menerapkan sistem komputerisasi In List Lite untuk memudahkan pengunjung mencari koleksi judul buku yang akan dibacanya.
"Program tersebut mulai difungsikan pada 2015 dan saat ini para pengunjung bisa melihat serta memperbaharui koleksi buku yang akan dibacanya menggunakan jaringan internet," kata Kepala Seksi Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan setempat, Reni Irawati di Sawahlunto, Selasa.
Penerapan sistem tersebut, lanjutnya, diharapkan dapat memancing peningkatan minat baca masyarakat agar tumbuh menjadi sebuah kebiasaan yang baik dalam menambah wawasan.
Dia menambahkan, hingga saat ini koleksi buku di perpustakaan daerah tersebut berjumlah sebanyak 30.581 judul buku dari berbagai ragam keilmuan seperti koleksi buku keagamaan, politik dan ketatanegaraan.
Menurutnya, koleksi tersebut diperoleh melalui bantuan pemerintah daerah setempat serta pihak pengelola Perpusatakaan Nasional disamping terus mengupayakan penambahan koleksi dan judul buku dari berbagai pihak yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan wawasan generasi penerus bangsa.
"Yang tebaru adalah sumbangan koleksi buku khusus berbahasa Minangkabau serta beberapa koleksi lainnya sebanyak 657 judul dari Perpustakaan Daerah Provinsi Sumbar, pembelian menggunakan dana APBD setempat dan juga bantuan dari pihak lainnya termasuk masyarakat," lanjut dia.
Terkait minat kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Adinegoro yang berada di jantung kawasan cagar budaya Kota Tua Sawahlunto, ia mengungkapkan terus terjadi peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai 50 persen.
Pada 2013, jelasnya, kunjungan pertahun mencapai 24.793 orang dan pada 2014 meningkat hingga 39.500 pengunjung.
"Sementara pada 2015 naik cukup signifikan yakni mencapai 44.042 pengunjung dengan rata-rata jumlah kunjungan perbulan mencapai 3.500 sampai 4.000 orang," jelasnya.
Disinggung tentang kualitas layanan yang diberikan pihak pengelola, salah seorang pengunjung perpustakaan itu, Lola Adisayah (16), mengatakan secara umum layanannya sudah baik namun masih membutuhkan perbaikan pada penataan ruang baca utama.
"Kalau bisa dilengkapi sekat pembatas bagi pembaca sehingga lebih nyaman tanpa terganggu oleh gerakan atau aktifitas para pembaca yang duduk disebelah kita," ujarnya.
Selain itu, tambahnya, kesadaran sebagian pengunjung yang meminjam buku koleksi bacaan juga masih kurang, akibatnya banyak ditemukan koleksi buku yang sengaja dicoret atau diletakkan sembarangan setelah dibaca.
"Sangat disayangkan buku-buku itu jika rusak atau terselip di lemari penyimpanan yang tidak sesuai tema buku tersebut, akibatnya justru akan merugikan pengunjung lainnya saat ingin membaca koleksi tersebut," kata dia. (*)
Berita Terkait
Presiden Jokowi tunjuk Kepala Bapanas sebagai Pelaksana Tugas Mentan
Jumat, 6 Oktober 2023 14:32 Wib
Bareskrim periksa Amanda Manopodengan 34 pertanyaan soal judi daring
Selasa, 3 Oktober 2023 10:12 Wib
Bareskrim benarkan periksa Yuki Kato terkait promosi judi online
Minggu, 24 September 2023 8:36 Wib
Wawako Solok harapkan kontingen Rainas jadi duta daerah di Cibubur
Minggu, 13 Agustus 2023 16:11 Wib
Hati-hati penipuan modus baru, pelaku kirim pesan WhatsApp berkedok undangan pernikahan
Senin, 30 Januari 2023 6:30 Wib
Dilewakan jadi Penghulu, Kolonel Laut Adi Prasetia siapkan strategi mengedukasi adat istiadat ke generasi muda
Sabtu, 21 Januari 2023 16:57 Wib
Ustadz Adi Hidayat apresiasi Wako Bukittinggi berikan modal tanpa bunga ke warga
Minggu, 16 Oktober 2022 16:35 Wib
Ribuan orang hadiri safari dakwah Ustadz Adi Hidayat di Masjid Ummi Alahan Panjang
Sabtu, 15 Oktober 2022 18:54 Wib