Sarilamak, (Antara Sumbar) - Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Irfendi Arbi mengatakan momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-71 harus disertai dengan bebasnya masyarakat dari bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Saat dihubungi di Sarilamak, Kamis, Irfendi mengatakan jika masyarakat setempat dan Indonesia secara umum masih "dijajah" oleh bahaya barang terlarang tersebut, bararti belum menikmati kemerdekaan dengan seutuhnya.
Menurutnya, dampak narkoba itu sangat membahayakan, apalagi penggunannya mayoritas generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa pada masa mendatang.
"Untuk itu, Limapuluh Kota dan Indonesia ke depannya harus zero narkoba," kata dia.
Pihaknya berharap perayaan hari kemerdekaan menjadi motor penggerak semua pihak untuk bersama-sama bangkit melawan narkoba agar generasi penerus dapat merdeka dari ancaman narkoba.
Sebab, kata dia, saat ini salah satu musuh besar adalah penyalahgunaan narkoba, tantangannya sama-sama mempertaruhkan nyawa, namun lawannya berbeda. Kalau era kemerdekaan lawannya penjajah, tapi sekarang narkoba.
Untuk itu, pemerintah daerah mendukung berbagai upaya penegak hukum dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang kian lama makin marak di daerah itu.
Irfendi menyebutkan, melihat dari kasus yang menyandung para narapidana pada dua lembaga pemasyarakatan (lapas) di kabupaten itu, lebih dari 60 persen permasalahannya adalah narkoba.
Ia mengajak para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak sehingga mereka tidak terjerumus ke pada narkoba. Selain itu, masyarakat juga diminta proaktif memerangi naroba.
Sebelumnya, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Payakumbuh AKBP Firdaus ZN mengatakan peredaran narkoba di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kota Payakumbuh tergolong tinggi dibanding kabupaten kota lain di Sumbar.
Menurutnya, salah satunya penyebabnya adalah karena kedua daerah berada di wilayah perlintasan, hal itu yang memudahkan menjadi celah bagi pengedar untuk mengedarkan dagangannya. (*)
