Simpang Empat (ANTARA) - Bupati Pasaman Barat, Yulianto menemui langsung warga terdampak bencana longsor dengan menyalurkan sejumlah bantuan di daerah Bateh Samuik Tinggam Harapan Nagari (Desa) Sinuruik, Kecamatan Talamau yang akses jalannya terputus akibat longsor.
Akses menuju daerah itu baru bisa ditempuh menggunakan mobil garda dua hari ini, karena jalan itu tertimbun longsor sejak Jumat (28/11) atau sudah 19 hari akses terputus.
"Saya memohon maaf kepada masyarakat karena baru bisa sampai ke sini hari ini. Akses yang cukup berat menjadi tantangan, namun pemerintah daerah tetap berupaya hadir dan memastikan bantuan sampai," ujar Yulianto.
Bupati dan rombongan membawa bantuan berupa sembako serta panel listrik untuk masyarakat Bateh Samuik dan Tinggam Harapan yang terdampak bencana longsor dan banjir.
Selain menyerahkan bantuan, bupati juga berdialog langsung dengan warga untuk memastikan kondisi kebutuhan dasar.
Warga menyampaikan bahwa air dan listrik sudah kembali mengalir, meski masih terdapat beberapa kendala teknis.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bergotong royong dalam penanganan bencana, mulai dari TNI, Polri, Basarnas, PMI, relawan, hingga masyarakat setempat.
"Terima kasih juga kami sampaikan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi atas perhatian dan dukungan yang diberikan kepada masyarakat Pasaman Barat yang terdampak bencana," katanya.
Dia menjelaskan saat bencana longsor dan banjir terjadi, sejumlah wilayah di Pasaman Barat sempat terisolasi. Namun, berkat kerja sama semua pihak, saat ini seluruh wilayah tersebut sudah dapat diakses.
"Hingga saat ini tidak ada lagi daerah yang terisolasi. Ke Bateh Samuik Tinggam Harapan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat, meskipun kondisinya masih cukup sulit," jelasnya.
Dia juga mengimbau seluruh masyarakat Pasaman Barat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan masih tergolong tinggi.
"Sesuai dengan perkiraan cuaca dari BMKG, curah hujan masih tinggi. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati," ajaknya.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Yulianto didampingi sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), Basarnas, anggota DPRD Pasaman Barat Nirlam, Ketua TP PKK Pasaman Barat Sifrowati Yulianto serta pihak terkait lainnya.
Data terakhir saat ini akibat bencana alam di Pasaman Barat menyebabkan lima orang meninggal dunia, tiga orang hilang, lima orang luka dan 352 orang mengungsi di tempat rumah kerabat.
Lalu 18 unit rumah rusak berat, 16 unit rumah rusak sedang, 38 unit rumah rusak ringan, 11 unit rumah hanyut, 3 fasilitas kesehatan rusak, 30 tempat ibadah terdampak dan 1 kantor rusak.
Kemudian 1.904 meter irigasi rusak, 15 bendungan rusak, 14 jembatan rusak, 4.341 meter jalan rusak, 915,5 hektare lahan pertanian terdampak dan 12.071, 5 lahan perkebunan terdampak.
