Sawahlunto Matangkan Persiapan Festival Randai Tingkat Provinsi

id festival randai, sawahlunto,

Sawahlunto Matangkan Persiapan Festival Randai Tingkat Provinsi

Penampilan pemuda Nagari Lunto, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, yang tergabung dalam Group Randai Tapian Janiah di Lapangan Silo Kecamatan Barangin, Sabtu(28/11). (ANTARA SUMBAR/Rully Firmansyah)

Sawahlunto, (Antara Sumbar) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, terus mematangkan persiapan festival seni tradisi suku Minangkabau, randai, untuk tingkat provinsi itu, Agustus 2016.

"Dalam tahapan persiapan ini direncanakan akan mengubah venue lomba yang semula akan dilaksanakan di kawasan lapangan SILO Kecamatan Barangin, digeser ke kekawasan Terminal di Kecamatan Talawi," kata Manajer Produksi kegiatan tersebut, Syukri SSn di Sawahlunto, Kamis.

Pergeseran tersebut, jelasnya, didasari pada kedekatan secara sosial masyarakat setempat dengan kesenian yang akan dilombakan, sehingga target kunjungan bisa lebih ditingkatkan dan mampu berkontribusi lebih besar terhadap ekonomi masyarakat pelaku usaha di daerah itu.

Disinggung tentang target peserta festival tersebut, ia mengungkapkan sasaran pihaknya adalah kelompok kesenian tradisi Randai utusan 18 kota dan kabupaten di Sumbar dan hingga saat ini sedikitnya enam daerah sudah menyatakan kesiapannya tampil di acara tersebut.

"Sementara untuk tanggal pasti pelaksanaannya masih menunggu jadwal dari pihak terkait, karena ada beberapa kegiatan besar juga dilaksanakan pada bulan yang sama, antara lain Tour de Singkarak(TdS) 2016 dan Jambore PKK tingkat provinsi Sumbar," lanjut dia.

Mengenai kesiapan kelompok Randai asal kota itu, Kepala Bidang Kebudayaan dinas tersebut, Khusriandi mengemukakan pihaknya terus memantau perkembangan kualitas penampilan beberapa group Randai yang tersebar di empat kecamatan di kota itu.

"Sebelumnya kami juga telah melaksanakan festival untuk tingkat lokal Kota Sawahlunto, pada Mei 2016," ujarnya.

Selain itu, seluruh kelompok seni tersebut juga telah diberikan pembekalan melalui kegiatan Workshops Randai dengan menghadirkan budayawan sekaligus pelaku seni Randai, Zulkifli Dt Sinaro Nan Kuniang S Kar M Hum, Maret 2016.

Sehingga, lanjutnya, secara kesiapan teknis dan mental seluruh kelompok seni tradisi tersebut sudah siap bertanding sekaligus menjadi tuan rumah yang baik, bagi seluruh kelompok kesenian Randai berbagai daerah di Sumbar.

"Semoga festival ini mampu melahirkan duta-duta kesenian tradisi khas Minangkabau yang tidak hanya mampu mengenalkan Sumatera Barat ditingkat nasional, namun diharapkan bisa mengharumkan nama Indonesia ditataran pergaulan dunia internasional sebagai duta budaya," kata dia.

Sebelumnya, budayawan Sumatera Barat yang tercatat sebagai dosen salah satu perguruan tinggi ternama bidang kesenian di provinsi itu, Zulkifli Dt Sinaro Nan Kuniang S Kar M Hum, menjelaskan seni tradisi Randai dalam bentuk pertunjukan teaterikal yang dikenal saat ini merupakan hasil kesepakatan para pelaku seni tradisi tersebut pada 1972.

"Ada empat unsur dasar yang harus ditampilkan dalam sebuah seni tradisi Randai, yakni kisah yang diceritakan atau biasa disebut dengan "Kaba", dialog dan akting, cerita yang dinyanyikan atau "Gurindam" serta gerak melingkar atau biasa disebut dengan "Galombang"," jelasnya. (*)