Sawahlunto, (AntaraSumbar) - Generasi muda yang tergabung dalam Sanggar B&G Entertainment Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, menggelar kegiatan lomba busana "Tempo Doeloe" yang menampilkan kreasi khas corak busana era penjajahan kolonial Belanda di kawasan Museum Goedang Ransum Tangsi Baru, Sabtu.
"Kegiatan ini sengaja dikemas bernuansa tempo dulu sebagai upaya kami untuk mendukung kawasan "Kota Tua" Sawahlunto sebagai cagar budaya warisan nusantara yang saat ini sedang diajukan menjadi cagar budaya warisan dunia oleh Pemerintah RI ke pihak UNESCO," kata Ketua Pelaksana Kegiatan tersebut, Yopi, di Sawahlunto, Sabtu.
Disamping itu, jelasnya, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mewadahi bakat generasi muda kota itu di bidang peragaan busana, sekaligus membantu upaya Pemerintah Kota Sawahlunto untuk mewujudkan visi kota wisata tambang yang berbudaya.
Menurutnya, Lomba Busana Tempo Doeloe yang digelar pihaknya cukup menarik minat masyarakat kota berpenduduk 65 ribu jiwa lebih tersebut, hal itu terlihat dari jumlah peserta yang cukup banyak yakni hampir mencapai 100 orang peserta dari tiga kategori yang diperlombakan.
"Dalam lomba kali ini kami membagi peserta menjadi tiga kategori, yakni kategori model cilik tingkat Taman Kanak-Kanak, model cilik tingkat Sekolah Dasar dan Remaja tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas," jelas dia.
Dia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kali kedua dilaksanakan B&G Entertainment, sebelumnya lomba serupa juga pernah digelar pihaknya pada 2015 dengan menampilkan kreasi busana pesta.
"Kami berharap kegiatan yang dilaksanakan ini mampu menggugah rasa kecintaan dan semangat kebangsaan generasi penerus bangsa dengan membiasakan diri untuk mempersembahkan yang terbaik bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara," kata dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Seni Budaya dan Perfilman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat, Syukri SSn, mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan pihak B&G Entertainment Sawahlunto.
"Secara umum kualitas pelaksanaannya sudah baik, tinggal lagi bagaimana kemasan kegiatan bisa lebih ditingkatkan agar mampu meraih minat pihak sponsor untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini," kata dia, Sabtu.
Dia mengatakan, dalam kegiatan tersebut pihaknya turut memberikan dukungan berupa pemberian insentif jasa penampilan kesenian melalui dana APBD 2016, dan berupaya untuk bisa memberikan dukungan lebih besar pada pelaksanaan kegiatan berikutnya.
"Pertahankan eksistensi kegiatan dengan terus melakukan pembenahan-pembenahan manajemen tata kelola agar semakin baik, tidak tertutup kemungkinan kegiatan ini akan diusulkan menjadi kalender tetap bidang kepariwisataan untuk masa yang akan datang," kata dia.
Terkait kualitas penampilan para peserta lomba, salah seorang anggota dewan juri yang juga merupakan salah satu pelaku dunia modelling Sumatera Barat, Morin, mengatakan secara umum para peserta sudah memahami pengetahuan dasar sebagai model.
"Meskipun demikian masih dibutuhkan proses pembelajaran dalam meningkatkan kemampun untuk memeragakan sebuah koleksi busana para desainer, jika ada peserta yang meminati untuk berkarir sebagai model "Catwalk", kata dia.
Senada, Ketua Dewan Juri yang juga dikenal sebagai salah satu Agency Model asal Sumatera Barat, Yong Richardo, menilai pelaksanaan kegiatan sudah baik dan patut diparesiasi.
"Ke depan diharapkan para peserta juga mampu memperkenalkan hasil kerajinan tangan produksi pengrajin lokal Kota Sawahlunto, agar misi untuk lebih mengenalkan potensi kepariwisataan kota ini juga bisa dilaksanakan melalui ajang modelling," kata dia.