Padang, (Antara) - Sebanyak 18 orang mahasiswa asing program pertukaran pelajar Darmasiswa tahun 2015 melaksanakan kuliah di Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Jumlah delapan belas orang ini mengalami peningkatan seratus persen dibanding tahun sebelumnya," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unand Dr. Aprisal, di Padang, Selasa.
Dia menyebutkan kedelapan belas orang ter berasal dari Ceko (1 orang), Slovakia (2 orang), Jepang, Filipina, Thailand, Tiongkok dan Sudan masing-masing satu orang.
Kemudian mahasiswa asal Korea Selatan sebanyak dua orang, Polandia (2 orang) serta yang terbanyak mahasiswa dari Vietnam sebanyak 5 orang, imbuhnya.
"Sama seperti sebelumnya sebagian besar mahasiswa tersebut kuliah di Fakultas Ilmu Budaya," katanya.
Pada fakultas tersebut yang menjadi tujuan jurusan yakni Budaya dan Sastra Minangkabau dan sastra Indonesia, katanya.
Sebab kata dia, sebagian besar mahasiswa darmasiswa tersebut datang ke Unand karena tertarik dengan bahasa Indonesia dan budaya Minangkabau.
Selain itu kedua jurusan tersebut tidak mungkin ditemukan di universitas lain seluruh dunia.
Sementara jurusan lain seperti ekonomi atau hukum telah banyak di berbagai universitas.
"Selama di Unand mahasiswa darmasiswa ini akan mempelajari budaya dan bahasa Indonesia serta Minangkabau sebelum nantinya akan menjadi duta pengenal di negaranya," katanya.
Masa kuliah mahasiswa ini di Unand berkisar enam bulan hingga satu tahun setelah itu kembali ke negaranya.
Melalui arahan kemenristek-dikti nantinya mahasiswa tersebut akan menjadi duta promosi budaya dan bahasa Indonesia di negaranya.
Sementara itu Pakar Sastra Indonesia Prof Gusdi Sastra mengapresiasi adanya mahasiswa darmasiswa yang berkuliah di Unand dan menimba ilmu tentang bahasa Indonesia.
Hal ini katanya akan bermanfaat dalam penyebaran bahasa Indonesia di dunia internasional.
Sebagai contoh katanya kedatangan mahasiswa Vietnam untuk masuk Sastra Indonesia dapat berguna untuk menajamkan pemahaman bahasa tersebut di negaranya, yang mana saat ini menjadi bahasa kedua setelah Viet.(*)
