Kota Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (UNAND) melepas sebanyak 497 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebencanaan Hidroklimatologi sebagai bentuk percepatan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat menyusul musibah banjir hidrometeorologi yang melanda Sumatera Barat.
"Pengabdian melalui KKN Kebencanaan ini memiliki nilai kemanusiaan, sosial, akademik, dan spiritual sekaligus mendukung berbagai program yang sudah dilakukan oleh kampus dalam proses tanggap bencana," kata Rektor UNAND Efa Yonnedi di Padang, Jumat.
Rektor mengatakan berbagai aksi tanggap bencana pada dasarnya telah dilakukan UNAND, di antaranya pengumpulan donasi dengan penyaluran pertama ke SMP 44 Batu Busuk, pendataan 370 sivitas akademika yang terdampak banjir, serta pengiriman sembako ke rumah-rumah sivitas yang terdampak.
Termasuk pula penurunan armada pemadam kebakaran UNAND untuk membantu pembersihan rumah warga, pembukaan Posko Tanggap Bencana di Masjid Nurul Ilmi UNAND untuk mahasiswa dan masyarakat sekitar, pemberian akomodasi gratis selama satu bulan bagi mahasiswa yang kehilangan tempat tinggal, dan pengiriman tim relawan ke Palembayan dan Malalak Kabupaten Agam.
Efa menyampaikan mahasiswa yang terdaftar dalam KKN Kebencanaan akan ditempatkan di dua area utama sekitar kampus yang terdampak bencana yakni Batu Busuk dan Pasar Baru, Kota Padang.
"Melalui KKN Kebencanaan ini diharapkan dapat meringankan beban para korban sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa mengenai karakter andalasian yang dijunjung tinggi universitas," ujarnya.
Dalam pelaksanaan KKN, fokus pertama mahasiswa adalah pembersihan lokasi bencana termasuk rumah warga, fasilitas umum, serta titik-titik yang masih dipenuhi lumpur dan material banjir untuk mengembalikan fungsi dasar permukiman.
Selain itu, luaran utama yang diharapkan nantinya ialah berupa pemetaan kendala, kebutuhan dan kondisi masyarakat di wilayah terdampak, di mana data tersebut akan menjadi dasar penyusunan rekomendasi pemulihan dan inovasi mitigasi bencana jangka panjang.
Kemudian, juga fokus kesehatan masyarakat terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lanjut usia. Termasuk pula fokus pada proses pemulihan trauma, mengaktifkan kembali ekonomi masyarakat yang lumpuh karena bencana serta membantu pemulihan sanitasi.
"Mahasiswa bukan hanya hadir untuk membantu hari ini, tetapi juga menjadi bagian dari solusi yang akan memperkuat Sumbar ke depan," tambahnya.
Secara umum, program KKN Kebencanaan UNAND mulai dilaksanakan pada 5 Desember 2025 dengan jadwal fleksibel yang akan disesuaikan bersama dosen pembimbing lapangan. Meskipun demikian, total beban kegiatan tetap menyesuaikan standar KKN yakni 180 jam atau setara empat satuan kredit semester (SKS).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNAND lepas 497 mahasiswa KKN Kebencanaan Hidroklimatologi
