170.000 Unggas Dibunuh Setelah Peringatan Mengenai Flu Unggas di Inggris

id Flu, Unggas, Inggris

London, (AntaraSumbar) - Sebanyak 170.000 unggas di peternakan unggas di Inggris Utara akan dipilah setelah dugaan adanya flu unggas, kata Departemen Urusan Lingkungan Hidup, Pangan dan Pedesaan (Defra) pemerintah pada Jumat (10/7).

Defra juga telah menetapkan zona pemantauan sementara 10 kilometer di sekitar peternakan di dekat Preston di Lancashire County. Perintah itu melarang pergerakan semua hewan dari peternakan tersebut ke peternakan unggas lain di daerah itu. Nama peternakan yang diduga menjadi pusat wabah tersebut tidak disebutkan.

Kepala Lembaga Peternakan Pemerintah Nigel Gibbens mengeluarkan pernyataan yang mengatakan risiko dari wabah yang diduga menyebar itu pada masyarakat sangat rendah, sementara Badan Standard Makanan di negeri tersebut telah menyatakan tak ada risiko keselamatan bagi konsumen.

Larangan itu diperkirakan berdampak pada peserta kegiatan di daerah pinggiran, yang berlangsung pada Sabtu. Itu berarti peserta yang datang dari banyak wilayah Inggris dan Wales tak bisa mempertunjukkan burung peliharaan mereka.

Di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat, Defra mengatakan, "Kami sedang menyelidiki satu kasus dugaan flu unggas di dekat Preston Lancashire dan larangan pergerakan telah diberlakukan. Satu wilayah pemantauan sementara telah diberlakukan di satu peternakan unggas di Lancashire."

"Semua burung di tempat itu akan dipilah sebagai langkah pencegahan untuk membatasi resiko penyebaran penyakit," kata Defra, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.

Lembaga tersebut menyatakan keputusan untuk melakukan tindakan pencegahan telah diambil berdasarkan gejala klinis yang diperlihatkan oleh burung di peternakan itu dan temuan laboratorium.

"Penyelidikan mengenai kasus dugaan dan pemeriksaan laboratorium sedang berlangsung. Kami memiliki rekam jejak kuat mengenai pengendalian dan penghapusan wabah flu unggas terdahulu di Inggris. Wabah di Yorkshire tahun lalu dan Hampshire pada Februari bisa dikendalikan, sehingga memungkinkan dicabutnya pembatasan sesegera mungkin," tambah Defra.

Kepala Lembaga Peternakan Nigel Gibbens menambahkan, "Kami telah melakukan tindakan pencegahan cepat untuk membatasi resiko penyebaran penyakit. Tindakan ini untuk mengendalikan pergerakan unggas dan pemilihan burung di peternakan adalah bagian dari pendekatan coba dan periksa kami untuk menangani peristiwa semacam ini."

"Pemelihara unggas mesti tetap waspada dalam memperhatikan tanda penyakit dan mempertahankan tingkat keamanan tertinggi biologi sepanjang waktu," tambah Gibbens. (Xinhua-OANA)