Washington Siapkan Karantina Unggas Ketiga Terkait Ancaman Flu Burung

id Washington Siapkan Karantina Unggas Ketiga Terkait Ancaman Flu Burung

Washington, (Antara/Reuters) - Negara bagian Washington, Selasa, mengatakan telah membentuk zona karantina unggas ketiga setelah pejabat negara menemukan bahwa kawanan sekitar 100 burung di Okanogan County terinfeksi virus flu burung. Departemen Pertanian Negara bagian Washington mengadopsi aturan darurat pada Minggu untuk membentuk kawasan karantina baru, yang mencakup wilayah seluas enam mil di Oroville, Washington, kata pejabat negara bagian. Para pejabat negara juga melakukan tes tambahan untuk mengidentifikasi strain flu tertentu yang menginfeksi kawanan burung tersebut. Sekitar setengah dari 100 burung tewas, menurut pejabat pertanian. Karantina tersebut membatasi perpindahan semua telur, unggas atau produk unggas meninggalkan daerah itu. Negara telah mendirikan karantina darurat pertama di daerah itu pada 29 Januari, setelah hampir 5.000 burung dinyatakan positif membawa strain influenza H5N2. Zona karantina lain juga didirikan di Clallam County, dalam upaya mengatasi kawanan burung berbeda yang terinfeksi. Departemen Pertanian mengatakan pada saat itu virus tidak menimbulkan risiko kesehatan kepada masyarakat, dan burung serta produk unggas lainnya dari kawanan yang terinfeksi tersebut tidak akan masuk ke sistem pangan. Namun, Tiongkok bulan lalu melarang semua impor produk unggas dan telur Amerika Serikat setelah penemuan flu burung di Pacific Northwest, Amerika Serikat, kata USDA. Semua unggas yang dikirim ke Tiongkok setelah 8 Januari harus dikembalikan atau dimusnahkan, kata lembaga itu. Virus ini sangat menular pada unggas dan dapat menyebar dengan cepat melalui kawanan, membunuh burung dalam waktu 48 jam. Turunan H5N2 juga telah ditemukan dalam kawanan ayam di Idaho. Keberadaan strain yang berbeda, H5N8, mengakibatkan dilakukannya karantina sementara pada peternakan kalkun Foster Farms di California bulan lalu, dan burung-burung dimusnahkan untuk mencegah penyebaran penyakit ke kawanan migrasi dan komersial. (*/jno)