Arosuka, (AntaraSumbar) - Bupati Solok, Sumatera Barat (Sumbar), H Syamsu Rahim mengatakan pembekalan adat bagi generasi muda sangat penting untuk meningkatkan kepribadian yang berkualitas, agamis, berbudaya dan berakhlak mulia.
"Kegiatan pembekalan adat bagi generasi muda ini, merupakan salah satu langkah untuk memertahankan akar budaya Minangkabau," katanya pada acara Pembekalan Adat bagi generasi muda Kabupaten Solok di Arosuka, Selasa.
Bupati juga meminta para generasi muda di daerah itu untuk bersama-sama lebih menumbuhkembangkan lagi budaya "Maghrib Mangaji" dan kembali ke surau atau mushala.
Karena kembali ke nagari, kata Bupati, memiliki hakekat yang murni tentang bagaimana cara dalam mengaplikasian nilai-nilai adat dan agama dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Selain itu, katanya, program Musyawarah Tungku Tigo Sajarangan (MTTS) yang juga terus tumbuh dengan baik di 74 nagari (desa adat) di wilayah setempat, merupakan sebuah wadah untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas pemuka adat.
"Yang memahami fungsi dan perannya dalam membimbing anak kemanakan, dan mencari jalan keluar atau solusi atas sebuah permasalahan yang muncul dalam nagari," katanya.
Ia menerangkan, bahwa MTTS merupakan wadah untuk mengembangkan kualitas dan kuantitas pemuka adat di nagari-nagari setempat, yang memahami fungsi dan peranya dalam membimbing anak kemanakan dan mencari jalan keluar ketika muncul permasalahan dalam nagari.
"Makanya ketika ada sebuah permasalahan yang muncul di tengah masyarakat, persoalan itu langsung diselesaikan dengan baik dan dicarikan jalan keluarnya melalui musyawarah bermufakat oleh para ninik mamak atau tetua adat melibatkan elemen masyarakat lainya yang ada di dalam nagari," terangnya.
Terpisah Roni Kepong, perwakilan pemuda dari Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang mengatakan, pembekalan adat bagi generasi muda yang disampaikan oleh Bupati Syamsu Rahim dan narasumber lainya itu sangat bermanfaat bagi dirinya dan peserta acara itu.
Karena, katanya, para generasi muda peserta acara itu banyak mendapat pemahaman tentang nilai-nilai adat istiadat dan budaya serta pengetahuan lainnya, yang kemudian juga bisa diinformasikanya atau disosialisasikan kepada masyarakat di nagari mereka masing-masing.
"Yang jelas pembekalan adat bagi generasi muda yang digelar Pemkab Solok ini, bermanfaat dan memiliki nilai positif bagi generasi muda seperti kami seluruh peserta acara pembekalan adat ini," katanya.
Acara itu juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata M Alfajri, tokoh masyarakat setempat Syahrial Chan Datuak Bandaro Hitam, Bundo Kanduang Ny. Nelly Warni, wali nagari (kepala desa) se-Kabupaten Solok, dan perwakilan generasi muda dari 74 nagari di daerah itu. (cpw1)