Arang Batok Kelapa Padangpariaman Tembus Mancanegara

id arang, batok, kelapa, padangpariaman, mancanegara

Arang Batok Kelapa Padangpariaman Tembus Mancanegara

Pembuatan arang batok kelapa. (Antara Foto)

Padangpariaman, (AntaraSumbar) - Penjualan arang dari batok kelapa yang diproduksi di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar), mampu menembus pasar mancanegara, seperti Taiwan, Beijing, dan Eropa.

Salah Seorang pengusahan arang batok kelapa Amir Toya di Padangpariaman, Minggu, mengatakan selain diekspor ke luar negeri hasil produksinya itu juga dijual pada pasar lokal dan provinsi tetangga.

"Arang ini akan dijual ke pasar lokal hingga mancanegara," kata yang kesehariannya menggeluti usahanya di Nagari Tandikek, Kecamatan Patamuan.

Ia mengatakan, arang batok kepala tersebut digunakan sebagai bahan bakar untuk membakar makan-makanan seperti ikan, ayam, daging, dan sebagainya.

Sementara di pasaran luar negeri, barang tersebut digunakan untuk bahan penyaring air, minyak serta bahan baku karbon.

Ia menjelaskan, dalam satu hari dirinya mampu memproduksi 1,5 ton arang, dimana setiap kilogram arang kini dijual dengan harga Rp4.500.

"Harga tersebut berada pada level normal, selain itu juga pernah mengalami kenaikan diatas Rp5.000," katanya.

Ia menyebutkan, dalam menggeluti usahanya tersebut, dia dibantu oleh 12 orang karyawannya untuk meningkatkan hasil produksinya, dimana setiap orang digaji Rp50.000 per hari.

Jumlah karyawan tersebut jauh menurun dibandingkan beberapa tahun yang lalu, sebab pada waktu itu di Padangpariaman hanya dia sendiri yang menggeluti usaha tersebut.

"Melihat hasil yang didapatkan dari usaha ini begitu menggiurkan, maka banyak masyarakat yang menggelutinya," katanya.

Sehingganya, karyawannya yang semula berjumlah 80 orang pindah pada pengusaha yang lain serta ada juga yang membuka usaha sendiri.

Ia menambahkan, sebelum Ramadhan permintaan arang di pasar lokal megalami penurunan dibanding hari biasa sementara untuk pasar mancanegara tidak mengalami pengurangan. Penurunan permintaan di pasar lokal itu, menurutnya karena banyak rumah makan yang tidak beroperasi saat puasa.

Salah seorang warrga Padangpariaman, Andi Rais, menyarankan pemerintah setempat untuk melakukan pembinaan serta mencarikan pemasaran arang batok kelapa itu.

Menurutnya, jika pemerintah mampu menjualnya langsung kepada konsumen tanpa melalui distributor akan menambah nilai jual serta akan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha tersebut. (*)