Mukomuko Jadikan Turnamen Karate se-Sumbagsel Wisata Olahraga

id Mukomuko Jadikan Turnamen Karate se-Sumbagsel Wisata Olahraga

Mukomuko, Bengkulu, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjadikan turnamen karate terbuka se-Sumatara Bagian Selatan yang pertama digelar di daerah itu sebagai wisata olahraga. Bupati Mukomuko Ichwan Yunus di Mukomuko, Selasa, berharap turnamen karate terbuka se-Sumbagsel yang digelar di daerah itu rutin dilaksanakan, termasuk berbagai turnamen olahraga lainnya, guna memperkenalkan wisata di daerahnya. Sedikitnya lima provinsi di Indonesia yang mengikuti turnamen karate terbuka se-Sumatara Bagian Selatan (Sumbagsel), yakni Lampung, Jambi, Palembang, Bengkulu, dan Sumatra Barat. "Kami mengucapkan terimakasih kepada pengurus Federasi Karate Do Indonesia (Forki) cabang daerah ini yang telah berhasil menggelar turnamen seperti ini. Ke depan KONI juga perlu menggelar turnamen serupa," katanya. Ia menjelaskan, berbagai fasilitas termasuk sarana transportasi telah tersedia lengkap di daerah itu, seperti transportasi udara. "Selain Kota Bengkulu dengan Bandara Fatmawatinya, di Mukomuko juga sudah ada bandara yang bisa menjadi prasarana untuk memperlancar transportasi dari dan luar daerah itu," katanya. Lebih lanjut, ia berpesan kepada semua pihak termasuk stakeholder agar bersama-sama mempromosikan daerah itu termasuk mempromosikan produk unggulan daerah seperti makanan ringan "tortila". Sementara itu pejabat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, menyebutkan selama turnamen terbuka karate se-Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), sebanyak 889 bungkus kecil tortila dengan harga Rp1.000 per bungkus ditambah 40 bungkus tortila ukuran sedang dengan harga Rp5.000 per bungkus, habis terjual. "Dari hasil penjualan ratusan bungkus "tortila" dengan bungkusan kecil dan sedang itu, katanya, uang yang terkumpul sekitar Rp1 juta," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Mukomuko, Hanif. Ia mengatakan, ada lima rasa "tortila" yang dijual pada saat turnamen terbuka karate se-Sumbagsel itu seperti rasa udang, ikan laut, ikan air tawar, ikan lele, kepiting, pisang, jagung. "Semua rasa 'tortila' kita jual saat pelaksanaan turnamen terbuka karate ini agar dapat dikenal," ujarnya. Tortila itu sendiri, katanya, lebih banyak digemari oleh atlet dari Lampung dibandingkan atlet dari provinsi lain yang juga mengikuti turnamen terbuka karate, seperti Palembang, Jambi, Sumatra Barat. "Mereka pada umumnya membeli 'tortila' dalam jumlah banyak untuk dibawa pulang ke daerah meraka masing-masing," katanya. Sementara itu, produk unggulan daerah (PUD) berupa makanan ringan jenis "tortila" selain dipromosikan juga dijual oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah setempat. "Dinas kami yang mempromosikan dan menjual 'tortila' saat acara besar seperti sekarang ini," katanya menerangkan. (*/sun)