Lome, Togo, (Antara/AFP) - Pemilihan presiden Togo akan dilaksanakan pada pertengahan April, kata Menteri Administrasi Teritorial Gilbert Balawa, Selasa, saat menjelaskan tanggal yang sebelumnya ditetapkan oleh Mahkamah Konstitusi. Balawa mengatakan kabinet akan menetapkan tanggalnya setelah mendapatkan persetujuan komisi pemilihan umum nasional. Sebelumnya, pernyataan Mahkamah Konstitusi Togo, Senin, diartikan bahwa pemungutan suara harus dilaksanakan sebelum tanggal 5 Maret, jadwal yang disebut pemimpin oposisi Jean-Pierre Fabre sebagai "keputusan yang tidak bisa dihormati". Namun pada Selasa, pengadilan tersebut mengeluarkan pernyataan kedua untuk menjelaskan dan mengatakan bahwa tanggal pemilihan umum akan ditentukan pada tanggal 5 Maret. Setelah itu, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Faure Gnassingbe mengumumkan bahwa pemungutan suara akan dilaksanakan pada pertengahan April. Gnassingbe telah berkuasa sejak tahun 2005, menggantikan ayahnya Jenderal Gnassingbe Eyadema --yang meninggal setelah memimpin selama 38 tahun. Pihak oposisi selama ini menekan pemerintah agar mengubah undang-undang untuk membatasi kekuasaan menjadi hanya dua periode, masing-masing selama lima tahun, karena saat ini tidak ada batasan untuk hal tersebut. Para legislator memperdebatkan rancangan undang-undang untuk membatasi Gnassingbe menjabat untuk ketiga kalinya, walau dia belum menjelaskan keikutsertaannya dalam pemilihan presiden. Konsep pertama rancangan undang-undangan tersebut ditolak pada Juni oleh parlemen --yang mayoritas anggotanya berasal partai berkuasa "Rally of the Togolese People". Keadaan di Togo tersebut sedikit berbeda dengan di beberapa negara Afrika yang presidennya kerap berusaha, dan bahkan berhasil, mengubah undang-undang untuk menghilangkan pembatasan waktu kekuasaan. Meskipun begitu Togo mengikuti pola negara-negara lain di Afrika yang mengizinkan pemimpinnya tetap berkuasa tanpa batas. Terkait pembatasan itu, selama beberapa pekan terakhir terjadi gelombang protes di Republik Demokratik Kongo, setelah kelompok oposisi melihat Presiden Joseph Kabila berusaha memperpanjang periode kepemimpinannya. Presiden Burkina Faso Blaise Compaore mengundurkan diri tahun lalu --setelah menjadi sorotan publik karena berusaha mengubah undang-undang untuk memperpanjang 27 tahun masa pemerintahannya. (*/sun)
Berita Terkait
Akademisi Unand laksanakan pengabdian masyarakat fokus bidang kesehatan
Jumat, 20 Desember 2024 12:27 Wib
Bappenas: Indonesia komitmen kuat laksanakan pembangunan berkelanjutan
Selasa, 26 November 2024 19:47 Wib
KPU Padang Panjang sukses laksanakan tiga kali debat publik
Rabu, 20 November 2024 13:47 Wib
Lapas Kelas III Alahan Panjang laksankan razia gabungan bersama APH wujudkan ASTA CITA presiden dan Wapres RI
Sabtu, 16 November 2024 21:55 Wib
Lapas Kelas III Alahan Panjang laksanakan razia gabungan bersama APH wujudkan ASTA CITA presiden dan Wapres RI
Selasa, 12 November 2024 14:02 Wib
Prabowo tugaskan Wapres laksanakan tugas Presiden hingga 23 November
Minggu, 10 November 2024 5:45 Wib
Puskesmas Tapan, Pesisir Selatan laksanakan Pos Gizi Layani Balita Gizi Buruk dan Stunting
Minggu, 10 November 2024 5:43 Wib
Irjen Kemendikbudristek RI Laksanakan Audit Kinerja Entitas di LLDIKTI Wilayah X
Senin, 4 November 2024 14:59 Wib