Pemerintah Berupaya Tambah Arsitek Bersertifikasi Diakui Asean

id Pemerintah Berupaya Tambah Arsitek Bersertifikasi Diakui Asean

Jakarta, (Antara) - Pemerintah berupaya untuk menambah jumlah tenaga kerja arsitek yang bersertifikasi yang diakui oleh ASEAN dan bahkan hingga secara global dalam mempersiapkan diri guna menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. "Kami akan terus berupaya menambah jumlah insinyur dan arsitek untuk mendapatkan sertifikasi profesi yang diakui ASEAN," kata Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Hediyanto W Husaini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu. Hediyanto menjelaskan, dalam hal keikutsertaan pada ASEAN Mutual Recognition Arrangement (MRA), hingga saat ini telah 53 orang Arsitek terdaftar dalam Asean Architect (AA) dan 290 Insinyur terdaftar dalam ASEAN Chartered Professional Engineer (ACPE). Untuk itu, ujar dia, pihaknya bakal melakukan sejumlah langkah antara lain mengembangkan standar kompetensi yang diakui secara internasional, serta sosialisasi MRA yang bertujuan untuk merekrut Insinyur dan Arsitek di Indonesia untuk mendaftar dan memperoleh lisensi sebagai ACPE dan AA. Ia mengakui bahwa permasalahan pada SDM konstruksi nasional antara lain masih sedikitnya jumlah tenaga ahli utama dibandingkan dengan tenaga ahli muda. "Demikian juga kebutuhan tenaga terampil kompeten yang bersertifikat pun belum memenuhi kebutuhan pembangunan," katanya. Karena itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga mendorong upaya kerjasama pelatihan dan sertifikasi yang bekerjasama dengan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) atau lembaga pendidikan dan latihan yang peduli akan kompetensi. Sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta kepada seluruh arsitek agar tersertifikasi dalam menyambut MEA 2015 sebagai pegangan para arsitek dalam mengarungi ketatnya persaingan. "Saya ingin teman-teman arsitektur itu membuat kekuatan dalam menghadapi MEA karena itu, semuanya harus tersertifikasi," ujarnya saat menggelar temu Ikatan Alumni Arsitektur Unhas di kediaman pribadinya Jalan Amirullah Makassar, Minggu (11/1). Sebagai Ketua Umum IKA Arsitektur Unhas, Ramdhan Pomanto menaruh harapan besar kepada kekuatan para arsitek menghadapi MEA dan yang tidak kalah pentingnya adalah turut berkontribusi dalam mengisi pembangunan di Makassar. Sementara itu, Ketua DPD RI Irman Gusman mengingatkan Indonesia harus menyiapkan diri semaksimal mungkin menghadapi pasar bebas MEA pada Desember 2015. "Kesiapan tersebut tidak hanya di tingkat negara, tapi juga lembaga, dan perseorangan," kata Irman Gusman ketika memberikan kuliah umum dengan teman "Memperkuat Kompetensi Tenaga Pendidikan Menghadapi MEA",di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Garut, Senin (19/1). Dia menyatakan, Indonesia sebagai negara serta lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta harus terus mendorong peningkatakan kualitas dan kompetensi guna mampu bersaing dengan negara-negara lain di Asean. Selain itu, lanjutnya, bangsa Indonesia secara perorangan harus terus mengembangkan diri untuk mampu bersaing dengan masyarakat di Asean. (*/sun)