Ma...ma..ma...ada asap. Itulah kata-kata pertama kali keluar dari mulut putrinya di tengah malam yang dingin membangunkan dirinya dari tidur lelap. Terbangun, melihat api dan berupaya menyelamatkan diri tanpa membawa barang sedikit pun Syahmainar (52) melompat melalui jendela lantai dua rumahnya yang terbuat dari papan, sehingga ia patah tangan.
Hanya uang ribuan yang berhasil diselamatkan oleh Syahmainar (52), korban kebakaran Pasar Talu Kecamatan Talamau Pasaman Barat pada Kamis (10/11) sekitar pukul 00.20 WIB. Rumah beserta isinya yang diperkirakan bernilai lebih kurang Rp500 juta ludes dilalap si jago merah. Tangan kiri patah, kepala pusing, tertatih-tatih akhirnya si ibu beranak tiga ini terpaksa "menginap" di Rumah Sakit Ibnu Sina Simpang Ampek untuk memperoleh perawatan.
Tak ada firasat datang dari Syahmainar sebelum kejadian kebakaran yang meluluh-lantakkan lebih kurang 59 petak toko, Kantor Koramil dan Kantor Cabang kejaksaan Negeri Talu itu. "Meskipun, harta benda saya habis, namun masih untung nyawa saya masih ada dan dua orang anak saya selamat dari kebakaran hebat itu,"kata Syahmainar dengan mata berkaca-kaca saat ANTARA membezuk korban di RS Yarsi.
Sambil menahan sakit pada tangan kirinya yang berbalutkan perban, Syahmainar berusaha sekuat tenaga mengingat kejadian yang baru pertama dialaminya seumur hidup. "Dengan jualan makanan sehari-hari inilah saya menghidupi ketiga anak saya sejak bapak anak-anak meninggal,"ujarnya lirih.
Dengan menghirup nafas dalam-dalam, Syahmainar mengatakan dirinya baru mengetahui kebakaran pertama sekali sekitar pukul 00.20 WIB dari anak bungsunya, Putri (15). Saat itu dirinya dibangunkan oleh anaknya sambil memangggil-mamanggil..ma..ma..ma...ada asap.
Tak pelak, mendengar teriakan anaknya, Syahmainar langsung terbangun dan melihat ada asap di atas kepalanya. Melihat ini, dirnya membuka jendela dan melihat api sudah berkobar di dinding rumah sebelah yang berdempet langsung dengan dinding rumahnya yang terbuat dari kayu berlantai dua.
Melihat api yang sudah mulai berkobar, Syahmainar langsung membangunkan anak laki-lakinya, Putra (18). Saat itu juga tanpa pikir lama putranya berupaya menyelamatkan diri dari kobaran api yang sudah mulai membesar.
"Melalui Putra, pertama kali diselamatkan Putri melalui jendela yang tingginya mencapai 4 meter. Anak saya Putra menunggu dibawah dan menyambut Putri turun kebawah. Sambil menunggu giliran, saya mencoba menyelamatkan apa yang bisa dibawa dan hanya uang ribuan yang berhasil diambil. Saat berupaya turun dari jendela, putra saya tidak sanggup menahan berat badan saya dan akhirnya saya terjatuh,"cerita Syahmainar.
Tanpa merasa sakit sedikitpun, dirinya menyelamatkan diri ke los pasar yang belum terkena api dan berteriak mintak tolong. Saat itu, yang mengetahui ada api yang membesar hanya kami bertiga. Mendengar teriakan kami bertiga, masyarakat langsung berhamburan keluar rumah. Untuk menghindari ancaman api yang semakin membesar, Syahmainar beserta kedaua anaknya menjauh ke Kantor Wali Nagari yang ada di dekat kejadian.
"Saat itulah, tangan kiri saya terasa sakit dan makin lama makin perih dan mendenyut. Tidak tahan dengan sakit, saya pergi ke rumah salah seorang keluarga karena semakin sakit maka saya langsung ke Puskesmas terdekat dan ternyata tangan kiri saya patah. Melihat kondisi saya, pihak Puskesmas merujuk saya ke RS Islam Yarsi Ibnu Sina.
Tidak kurang Rp500 juta Syahmainar mengalami kerugian karena di dalam rumahnya berisikan barang kebutuhan yang akan dijualnya sehari-hari. Selain itu, satu unit Sepeda Motor Yamaha Merk Mio, laptop dan dua unit televisi ludes. Belum lagi barang-barang rumah seperti lemari, kursi, kulkas dan yang lainnya.
"Saya dan anak-anak masih bersyukur bisa selamat. Mudah-mudahan kejadian ini ada hikmahnya dan semua pihak peduli dengan musibah yang kami alami,"katanya.
Apa yang dialami Syahmainar merupakan salah satu kejadian yang memiriskan dan butuh perhatian semua pihak. Kebakaran besar yang terjadi di Pasar Talu itu meluluhlantakkan sekitar 59 petak toko warga, kantor Koramil, Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Talu, satu unit mobil Toyota Merk Kijang Green milik kejaksaan dengan nomor polisi BA 2714 D dan satu unit truck dold diesel nopol BG 4856 AE yang merupakan barang bukti dalam perkara.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kebakaran hebat yang terjadi menyebabkan kerugian ditaksir mencapai Rp5,6 miliar. Di duga api berasal dari konsleting arus pendek listrik. (*)