Keberadaan Gunung Talang sebagai salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Barat, tak banyak yang menyangsikan. Sebab, sesekali gunung api yang berada persis di atas pusat pemerintahan Kabupaten Solok di Arosuka ini, memang mengeluarkan suara bergemuruh dan menyemburkan asap hitam.Namun siapa sangka, pada Selasa (16/3) sore, Gunung Talang menunjukkan keganasannya. Meskipun tidak kawah utamanya yang meletus, namun banjir bandang atau oleh masyarakat dikenal dengan istilah galodo yang justru datang.Akibatnya, empat nagari yaitu Bukik Sileh, Koto Anau, Cupak dan Sungai Jernih menjadi korban. Bahkan khusus Sungai Jernih, nagari ini sempat terisolasi karena dua jembatan utama menuju nagari tersebut hanyut disapu galodo.Walau tak ada korban jiwa, namun sekitar 1.500 warga yang tinggal di nagari tersebut cukup menderita. Meski telah dibangun jembatan darurat, namun belum cukup ampuh untuk dipergunakan sebagai jalur distribusi barang ke nagari tersebut.Berbicara tentang sejarah masa lalu, Sungai Jernih memang menjadi "incaran" keganasan galodo Gunung Talang. Apalagi saat galodo di tahun 1987 muncul, Sungai Jernih, termasuk daerah terparah diterjang galodo bersama Anau Kadok.Apa yang telah terjadi, memang sudah takdir dari Sang Khalik. Namun demikian, kita sebagai makhluk tentu harus pula mengkaji dengan arif, kenapa galodo itu terus terjadi. 'Bertanya kepada rumput yang bergoyang' sebagaimana lirik lagu dari Ebiet G Ade, tampaknya bukanlah solusi cerdas. Karena rumput pun turut menjadi korban keganasan galodo tersebut.Kalau kita mau menengok ke belakang, sebenarnya sejak beberapa waktu belakangan, hutan yang berada di pinggang Gunung Talang telah kritis. Bahkan di beberapa titik, penebangan liar sangat marak. LSM Guntala, nyaris setiap saat berteriak akan permasalahan tersebut. Namun stakeholder yang berkait akan kelestarian hayati Gunung Talang tak menggubrisnya.Kini, setelah galodo kembali menerjang, tentu kita harus merenung untuk bersama-sama memikirkan bagaimana caranya memperbaiki kondisi tersebut. Agar ke depan, galodo yang menakutkan tersebut, tak terus menghantui masyarakat di kawasan tersebut.(***)
Berita Terkait
BNPB kebut pembangunan huntara bagi penyintas galodo Kabupaten Agam
Minggu, 28 Desember 2025 17:00 Wib
Penerapan psychological first aid (PFA) dalam penanganan dampak psikologis korban bencana galodo di Padang Panjang Sumatera Barat
Senin, 22 Desember 2025 11:12 Wib
PLN sampai dua kali pasang tiang dan tarik kebel di Batu Busuk Padang
Sabtu, 20 Desember 2025 9:29 Wib
PLN sampai dua kali pasang tiang dan tarik kebel di Batu Busuk Padang
Jumat, 19 Desember 2025 21:04 Wib
LLDIKTI Wilayah X salurkan bantuan untuk pegawai dan PTS terdampak bencana banjir di Sumatera Barat
Rabu, 17 Desember 2025 9:04 Wib
Aktifitas ekonomi sejumlah warga Batu Busuk Padang bergulir lagi pascabencana galodo
Minggu, 7 Desember 2025 18:19 Wib
Kisah heroik penyintas likuefaksi selamatkan warga dari sapuan galodo
Sabtu, 6 Desember 2025 14:32 Wib
Puskesmas Pauh putar suara gemuruh air untuk deteksi trauma korban galodo
Sabtu, 6 Desember 2025 5:18 Wib
