Jakarta, (ANTARA) - Anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof Dr Rokhmin Dahuri, mengatakan ilmuwan Barat juga sering mendasarkan hipotesa dari Al Quran dan Hadits. "Tapi, ilmuwan Islam justru sebaliknya, jarang membaca, apalagi mendasarkan hipotesa pada Al Quran dan Hadits," ujarnya dalam diskusi 'Penataan Iptek Bagi Pembangunan Peradaban Bangsa' di Balai Sidang Jakarta, Rabu. Ia mengatakan Al Quran surat Ali Imran misalnya, banyak bidang keilmuan yang tersirat dalam surat tersebut seperti merenungkan kejadian alam. Tujuannya, agar umat Islam menguasai teknologi. "Namun ilmuwan Barat banyak yang tidak jujur dan anehnya kita malah alergi dengan Al Quran dan Hadits," tandasnya. Fenomena yang terjadi saat ini, kata Rokhmin, ilmuwan Muslim banyak yang menelan mentah-mentah Iptek Barat, padahal kemajuan Iptek yang dilakukan Barat terbukti gagal, berbeda dengan pada saat masa kejayaan Iptek Islam yang terbukti berhasil. "Kalau Barat berpikirnya bagaimana mematenkan dan menjualnya. Kalau Islam berbeda, ilmu itu harus disebarluaskan tanpa harus dijual," lanjut dia. Rokhmin juga mendorong agar umat Islam tidak berhenti sebatas dengan pengetahuan yang dimilikinya. Dia yakin kejayaan Iptek sesungguhnya adalah bermanfaat bagi seluruh umat manusia. (*/sun)
Berita Terkait
Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan di Indonesia
Jumat, 15 November 2024 19:07 Wib
Peneliti Unand masuk top 100 ilmuwan versi AD Scientific Index
Selasa, 7 November 2023 16:39 Wib
Berkontribusi di bidang iptek dan inovasi, empat ilmuwan terima Anugerah Habibie Prize 2022
Kamis, 10 November 2022 11:52 Wib
Ilmuwan temukan inti Bumi berupa cairan dan benda padat, berikut penjelasan ahli
Kamis, 17 Februari 2022 8:09 Wib
MPR RI apresiasi ilmuwan Indonesia penemu vaksin COVID-19 Oxford/AstraZeneca Carina Joe
Selasa, 23 November 2021 6:01 Wib
Ilmuwan Oxford siapkan versi baru vaksin COVID-19
Kamis, 21 Januari 2021 7:23 Wib
Ilmuwan Iran dibunuh, Sekjen PBB angkat bicara
Sabtu, 28 November 2020 10:19 Wib
Iran sebut Israel harus bertanggung jawab atas kematian ilmuwan nuklir Fakhri Zadeh
Sabtu, 28 November 2020 10:17 Wib
