Produksi Markisa Kabupaten Solok Turun

id Produksi Markisa Kabupaten Solok Turun

Arosuka, (Antara) - Produksi buah markisa asal Kabupaten Solok mengalami penurunan dari 103.509,30 ton pada 2013, sementara hingga Juni 2014 baru mencapai 47.803,70 ton. "Salah satu faktor penyebab terjadinya penurunan produksi buah markisa itu di antaranya adalah banyaknya petani buah markisa yang beralih profesi menjadi petani sayur mayur," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok Ir Iriani didampingi Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura Rifda Deliza dan Kepala Seksi (Kasi) Produksi Buah-buahan dan Sayur Mayur Noviarti di Arosuka, Kamis. Penurun produksi markisa juga diiringi penyusutan luas lahan tanam buah markisa yang digarap dan dikelola petani, yakni dari 3.119,42 hektare menjadi cuma 2.824,47 hektare, katanya. Ia memprediksi produksi markisa hingga akhir tahun ini tak sampai 100 ribu ton. Terkait hal itu, katanya, Dinas Pertanian setempat sejak 2 tahun terakhir tengah melakukan program pengembangan sentra pohon induk buah markisa jenis Gumanti di Kecamatan Lembah Gumanti sekitarnya dan jenis solinda di Kecamatan Lembang Jaya sekitarnya. Untuk saat ini, kata dia, dari dua jenis pohon indukan Solinda dan Gumanti yang dikembangkan di sentra sentra lokasi budi daya tanaman buah markisa, mulai memperlihatkan hasil. Pohon indukan banyak yang mulai berbunga dan bahkan ada yang sudah mulai berbuah. "Diharapkan pada tahun 2015 produksi buah markisa asal Kabupaten Solok kembali meningkat produksinya," katanya. Terpisah petani buah markisa sekaligus pengepul buah markisa di Nagari Aia Dingin, Syukri, mengatakan penyebab lain terjadinya penurunan produksi buah markisa itu diantaranya adalah pasca letusan Gunung Talang tahun 2004. Dimana abu vulkanis Gunung Talang menyebabkan ratusan bahkan ribuan hektar ladang markisa petani di sekitar kawasan Kecamatan Lembah Gumanti, Lembang Jaya dan Danau Kembar banyak yang rusak dan hancur. Selain itu juga menyebabkan bibit tanaman pohon buah markisa layu dan mati. Sehingga, imbuhnya, banyak petani buah markisa yang beralih profesi jadi petani sayur mayur seperti petani bawang merah, kol, kentang, tomat dan cabai merah. Namun demikian, ia berharap, dinas terkait akan terus membantu petani buah markisa yang sampai saat ini masih bertahan tetap setia menjadi petani buah markisa memberi penyuluhan penyuluhan dan bantuan program lainya. "Karena buah markisa asal Aia Dingin, Alahan Panjang, Sungai Nanam dan dari sejumlah nagari lainya terkenal sebagai daerah penghasil buah markisa yang merupakan buah spesifik asli dari Kabupaten Solok," katanya. (*/cpw)

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.