Simpang Ampek, (Antara) - Ratusan Water Closet (WC) milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasaman Barat menumpuk di belakang kantor dinas setempat karena diduga pengadaannya bermasalah dan belum disalurkan kepada keluarga tidak mampu. "Inikan aneh, sudah sekian lama ratusan WC ini dibiarkan menumpuk di belakang kantor Dinkes. Jika memang tidak ada masalah kenapa belum juga didistribusikan," kata Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat Forum Masyarakat Pemantau APBD/APBN Sumbar (Fortaran) Sumbar, Yuheldi di Simpang Ampek, Selasa. Ia menilai pihak dinkes terkesan bermain dengan pengadaan ratusan WC tersebut. Jika ada kejanggalan diharapkan pihak berwenang bisa mengusut tuntas. Ia menyebutkan tidak ada gunanya menahan bantuan gratis untuk masyarakat tidam mampu. Apalagi WC tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi keluarga miskin untuk kebersihan. "Apa gunanya ditumpuk dan tidak dibagikan. Jangan-jangan banyak masalah atau kepentingan politik. Jika tidak ada masalah bagikan saja," tegasnya. Anehnya lagi, kepala dinas lempar tanggung jawab. Ia malah menyalahkan Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan, Siti Oloan Hasibuan. "Sebagai Pengguna Anggaran (PA) tentunya seorang kepala mengetahui apa kagiatan bawahannya. Inikan terkesan lempar tanggung jawab," tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinkes Pasaman Barat, Lazwardi saat dikonfirmasi menegaskan tidak ada masalah dengan pengadaan ratusan WC tersebut. Ia menegaskan biaya WC tersebut merupakan belanja langsung karena nilainya hanya Rp40 juta dengan harga Rp80 ribu/ unit. "Anggarannya masuk pada APBD-P 2014 dan saat ini masih menunggu pencairan dananya. Biasalah belanja dulu baru dibayar," katanya. Ia membantah WC tersebut sudah lama menumpuk di kantor dinkes. Belanja langsung itu baru dilakukan ketika anggarannya sudah masuk APBD-P 2014. Ia mengakui pengadaan WC tersebut memang belum direalisasikan kepada masyarakat kurang mampu, sebab pihaknya masih menunggu pencairan dana dari APBD-P. Padahal sebelumnya dia mengaku proyek ini selesai pada bulan Februari 2014 lalu oleh pihak rekanan. Tetapi karena ada kesalahan pada rekening dan juga menunggu anggaran perubahan maka pembayarannya ditunda. Ia menjelaskan WC itu sudah diterima 500 unit dari rekanan. Sedangkan yang sudah diserahkan sudah ada sekitar 400 buah. Program ini termasuk program pamsimas 2014. Dalam satu buah itu harganya Rp80 ribu/unit sudah sampai pada masyarakat kurang mampu sebagai penerimaan bantuan. Sasaran program ini diperuntukkan bagi masyarakat miskin di daerah tertinggal dan jorong yang masuk program binaan jorong bersih dari bupati sebanyak dua jorong. Sedangkan jumlah yang akan menerima program ini sebanyak 16 jorong dari 212 jorong yang ada di Pasaman Barat. Penyerahan pengadaan WC gratis ini secara teknis langsung diserahkan kepada masyarakat dan didampingi petugas dari dinas kesehatan. (*/alt)
Berita Terkait
Wali murid SDN 53 Siguhung Agam bangun WC kebutuhan siswa
Selasa, 27 Mei 2025 14:04 Wib
Semen Padang bangun fasilitas sekolah berupa tempat wudu dan wc
Kamis, 5 Oktober 2023 9:13 Wib
Lama-lama BAB di WC duduk, ini dampaknya
Jumat, 23 Oktober 2020 11:37 Wib
Polisi bekuk seorang tukang ojek karena diduga cabuli wanita di WC Umum
Jumat, 17 Juli 2020 18:02 Wib
Septic tank meledak usai disedot, supir jasa sedot WC meregang nyawa dengan wajah terbakar
Selasa, 5 November 2019 12:48 Wib
Agam Kekurangan 454 Unit WC untuk SD
Minggu, 16 Februari 2014 20:52 Wib
Parlemen Inggris Keluarkan 100 Ribu Pounds untuk WC
Minggu, 30 Juni 2013 22:07 Wib
PAD Retribusi Wc Bukittinggi Kurang
Sabtu, 5 Januari 2013 12:06 Wib
