Bukittinggi, (Antara) - Global Atmospheric Watch (GAW) atau Stasiun Pemantau Atmosfir Global di Bukik Koto Tabang Kabupaten Agam mengungkapkan 903 titik panas di Pulau Sumatera terhitung 9 sampai 18 Februari 2014. "Saat ini, sebaran titik panas di Provinsi Riau telah mencapai 256 titik, jauh meningkat dari 17 Februari 2014 yang hanya 81 titik," kata Kepala Stasiun GAW Bukik Koto Tabang Edison Kurniawan, Rabu. Terkait sebagian wilayah Sumbar diselimuti kabut asap, menurutnya itu merupakan asap yang berasal dari Provinsi Riau. Ia mengatakan, stasiun GAW baru melihat kabut asap secara global dan belum merinci daerah mana saja yang terkena dampak kabut asap tersebut. "Kabut asap akan hilang jika terjadi hujan. Diperkirakan dalam tiga hari ke depan terhitung Kamis (20/2), wilayah Sumbar akan berpotensi hujan. Perkiraan itu didapatkan dari hasil pemantauan kerjasama dengan BMKG Indonesia dan Australia," katanya. Ia menyebutkan, bahwa kabut asap menyelimuti di sebagian wilayah di Sumbar tersebut masih berada di ambang batas normal. "Kabut asap yang terjadi itu belum membahayakan bagi kesehatan dan belum mempengaruhi aktivitas dari masyarakat karena partikel debu baru mencapai 111 mikrogram per meter kubik atau masih di bawah 150 mikrogram per meter kubik," katanya. Ia menyebutkan, partikel debu di bawah 150 mikrogram per meter kubik itu masih di ambang batas normal. Sementara itu, katanya, untuk karbondioksida baru mencapai 937 mikrogram dan masih diambang batas normal. "Kalau karbondioksida di atas 10 ribu mikrogram baru di atas normal," katanya. Kabut asap saat ini baru terpantau di Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota. (ham/jno)


Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024