Padang, (Antara) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre II Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan pihaknya memiliki mekanisme dalam penyimpanan dan penyortiran beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang berada di gudang.
"Mekanisme itu tetap dijalankan semaksimal mungkin agar tidak ada raskin kualitas tidak baik yang terdistribusikan kepada masyarakat," kata Kepala Bulog Divre II Sumbar, Arjun Ansol Siregar di Padang, Senin.
Menurut dia, dalam pendistribusian pihaknya juga meminta petugas di lapangan untuk mengawasi kualitas raskin yang dibagikan.
"Jika memang ada yang kualitasnya tidak baik, kami minta petugas untuk menyisihkan dan melaporkannya ke Bulog. Nanti kami ganti dengan beras yang lain," katanya.
Ia mengatakan dengan mekanisme itu, tidak ditemukan kendala berarti terkait pendistribusian raskin di provinsi itu.
"Memang ada laporan dari petugas di salah satu kelurahan di Kecamatan Padang Timur terkait kualitas beras yang tidak baik. Laporan itu langsung kami respon dengan turun ke lapangan dan beras itu telah diganti," ujarnya.
Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Tata Usaha (TU) dan Umum Bulog Divre II Sumbar, Saidi mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan 8.021 ton raskin untuk 18 kabupaten/kota di Sumbar.
Jumlah tersebut, 65 persen dari target pada Maret yang sebesar 12.393 ton raskin.
"Raskin untuk bulan Maret sebagian sudah selesai, sementara sisanya masih dalam proses. Sedangkan untuk Januari dan Februari 2015, sudah terealisasi hampir semuanya, kecuali Kabupaten Mentawai," katanya.
Dikatakannya, pada April, sudah ada daerah yang mulai mendistribusikan raskin yaitu Kota Padang. (*/mko)