Palu, (Antara) - Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, akan memperluas apron atau tempat parkir pesawat pada 2016 untuk menampung lebih banyak pesawat yang mendarat. Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Benyamin Noach Alpituley saat peninjauan di Palu, Selasa, mengatakan total perluasan apron tersebut mencapai 110x100 meter persegi. "Perluasan apron akan menambah di sisi kiri sekitar 30 meter dan sisi kanan 80 meter," katanya. Dengan perluasan apron tersebut, lanjut dia, bandara bisa menampung enam pesawat berbadan sedang atau "narrow body", seperti Boeing 737-800 atau Airbus 320 secara bersamaan yang sebelumnya hanya mampu menampung empat pesawat. Benyamin menyebutkan kebutuhan investasi untuk perluasan apron tersebut sekitar Rp25 miliar dari APBN 2015. Dia mengatakan perluasan apron bandara dipicu oleh permintaan maskapai-maskapai yang mulai mengajukan izin rute untuk mendarat di bandara tersebut, seperti Batik Air dan Citilink. "Batik Air dan Citilink juga mengajak tahun ini, untuk rute-rute penerbangan langsung seperti Jakarta-Palu atau ke Surabaya," katanya. Namun, Benyamin mengatakan hal itu masih tebentur dengan "slot time" yang masih belum didapatkan di bandara-bandara padat, seperti Soekarno-Hatta Jakarta dan Juanda Surabaya. "Kalau di sini bisa-bisa saja karena jam operasi kita dari pukul 06.00 sampai 00.00 WITA," katanya. Saat ini, Bandara Mutiara Sis Al Jufri melayani kegiatan penerbangan 12 pesawat dengan 24 pergerakan setiap harinya, yang diisi oleh lima pesawat dari maskapai Lion Air, dua Garuda Indonesia, dua Sriwijaya Air, dua Wings Air dan satu Avia Star sebagai penerbangan perintis ke daerah dan pedalaman. "Ditambah Xpress Air yang melayani penerbangan satu minggu tiga kali," katanya. Terminal Bandara Mutiara Sis Al Jufri juga bisa menampung saat ini hingga 1.500 penumpang per hari atau meningkat dua kali lipat dibandingkan 2014 yang mencapai 800 penumpang. "Kapasitas maksimal di terminal ini masih bisa menampung dua hingga tiga juta orang per tahun," katanya. Benyamin mengatakan untuk jangka panjang hingga 2035, selain terminal dan apron, runway juga akan diperpanjang hingga 3.000 meter yang saat ini hanya 2.360 meter agar bisa didarati pesawat berbadan besar atau "wide body" sekelas Boeing 777. Selain itu, dia berharap dalam waktu dekat bandara unit pelaksana teknis (UPT) tersebut bisa dijadikan embarkasi haji karena jamaah calon haji yang terbang melalui Bandara Mutiara Sis Al Jufri mencapai 1.300 jamaah. "Sekarang embakasi masih di Makassar, padahal bandara di sini sebetulnya sudah bisa menampung hingga 2.000 jamaah calon haji," katanya. (*/sun)

Pewarta : 22
Editor :
Copyright © ANTARA 2025