Hari Ibu yang jatuh pada hari ini tidak menjadi perhatian banyak golongan. Namun tak demikian dengan politikus perempuan yang sekarang duduk di Komisi IV DPRD Sumbar yang sengaja mengenakan baju kurung untuk merayakan Hari Ibu. "Saya sengaja mengenakan baju kurung untuk merayakannya," kata Ermawati Tanjung, Ibu yang bergelut sebagai anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sumatera Barat dan Bendahara Fraksi DPRD Demokrat kepada antara-sumbar.com, Selasa (22/12). Em, biasa ia dipanggil, mengaku sangat bahagia hari ini, pasalnya kedua anaknya yang kini telah berkuliah di Bandung dan Jakarta mengucapkan selamat Hari Ibu pagi tadi. Itulah yang membuatnya mengenakan baju kurung ke kantor hari ini. Ia mengatakan, perlu pemaknaan mendalam untuk Hari Ibu ini. Karena untuk memaknai Hari Ibu tidak dapat dinilai dengan apapun. Baginya, Ibu adalah orang yang paling berjasa baik untuk anak maupun keluarga. Apalagi ibu yang berperan ganda dengan sekaligus menjadi tulang punggung keluarga. Ia yang selama ini biasa bergelut di organisasi perempuan dan kemudian terjun ke politik melalui partai Demokrat pada tahun 2003, mengaku, tidak pernah kesulitan mempunyai peran ganda. Kelurga dan karir berjalan beriring begitu saja. "Yang penting bisa membagi waktu dan memberikan perhatian penuh kepada anak dan keluarga," katanya. Wanita yang selalu menghabiskan waktu untuk dunia politik ini mengaku selalu meluangkan waktu untuk berbicara dan bertukar pikiran dengan keluarga. Ketika perkembangan teknologi informasi tanpa filter, seperti internet memaksa anak untuk masuk ke dalamnya, ia mengaku tak pernah takut karena ia memberikan pengawasan terhadap anaknya. Katanya, semenjak dari kandungan ia telah menanamkan kepada anaknya untuk menjadi anak yang berguna dan berbudi. "Saya berdoa ketika sedang mengandung, jika anak ini tidak akan menjadi baik maka pendekkan umurnya dan jika menjadi baik maka panjangkan umurnya," katanya menirukan. Baginya, wanita berkarir merupakan hal yang mutlak perlu. Wanita berhak merasakan kesetaraan gender. Pihak laki-laki tidak berlaku semena-mena terhadap perempuan. Namun, katanya, ketika telah menjadi wanita karir seorang ibu benar-benar harus mengetahui stastusnya sebagai seorang ibu. "Jangan malah mengabaikan keluarga hanya untuk kepuasan memperoleh karir yang tinggi karena keluarga tetap di atas segala-galanya," tuturnya mengakhiri. (*/wij)

Pewarta : Yosi Elfiandra
Editor :
Copyright © ANTARA 2024