Lubukbasung, (Antara Sumbar) - Paguyuban Rumah Gadang (Rugad) Sahati angkatan 92 Kabupaten Agam, Sumatera Barat menggelar sosialisasi bahaya narkoba bagi wali murid dan santri Pondok Pesantren Nurul Huda Lubukbasung, Sabtu.
Ketua Paguyuban Rugad Sahati angkatan 92 Agam, Muhammad Taufik didampingi pengurus, Rustian di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan, sosialisasi bahaya narkoba itu diadakan di Ponpes Nurul Huda dengan peserta sekitar ratusan orang dari wali murid dan santri Pondok Pesantren Nurul Huda Lubukbasung.
"Kegiatan ini merupakan yang pertama kali diadakan dan dalam waktu dekat kegiatan serupa akan kita gelar di seluruh sekolah di Agam wilayah Barat," katanya.
Ia menambahkan, sosialisasi bahaya narkoba ini merupakan program dari Rugad Sahati angkatan 92, dalam menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, karena Indonesia saat ini dalam kondisi darurat narkoba.
Untuk itu, Rugad Sahati angkatan 92 mengadakan sosialisasi dalam membentengi generasi muda agar tidak terlibat penyalahgunaan narkoba.
"Apabila tidak kita selamatkan, maka generasi muda di Agam akan hancur," tegasnya.
Sosialisasi tersebut dengan narasumber Kabag Watpers Biro Sumber Daya Manusia Polda Sumbar AKBP Susmelawati Rosa.
Selain sosialisasi narkoba, Rugad Sahati angkatan 92 juga mengadakan bakti sosial berupa memberikan bantuan kepada dunia pendidikan. Bantuan tersebut telah sering diberikan kepada siswa.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Lubukbasung, menyampaikan rasa terima kasih kepada Rugad Sahati 92 yang telah mengadakan sosialisasi bahaya narkoba kepada wali murid dan santri.
"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi santri sehingga mereka tidak terlibat penyalahgunaan narkoba," katanya.
Sementara itu, Kabag Watpers Biro Sumber Daya Manusia Polda Sumbar AKBP Susmelawati Rosya, menambahkan, saat ini Indonesia dalam kondisi darurat narkoba dan beberapa hari lalu ada puluhan generasi muda sakau narkoba yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia di Kendari.
"Tidak menutup kemungkinan kondisi itu akan terjadi di Agam, karena narkoba tersebut sudah masuk di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar," tegas mantan Kapolres Solok itu.
Ia menambahkan, narkoba ini merupakan pembunuh nomor satu di Indonesia setelah kecelakaan lalu lintas. Dari data yang diperoleh, sekitar 50 orang meninggal dunia akibat narkoba.
Selain itu, narkoba ini merupakan wabah zaman modern yang mematikan banyak korban.
"Saat ini Indonesia merupakan daerah pemasaran utama bagi jaringan narkoba internasional," katanya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau santri agar memilih teman untuk bergaul, jangan mencoba untuk merokok dan lainnya. Bagi orang tua, diminta untuk selalu mengawasi pergaulan anak mereka, perbanyak kegiatan mereka dan lainnya.
"Ini harus dilakukan agar anak kita terhindar dari penyalahgunaan narkoba," katanya. (*)
Berita Terkait
Penampakan tambang minyak ilegal di Batanghari
Selasa, 7 Mei 2024 17:52 Wib
Polri ungkap sindikat penipuan libatkan WNA Nigeria
Selasa, 7 Mei 2024 17:48 Wib
Demokrat Pasaman Barat terima tujuh orang bakal calon kepala daerah
Selasa, 7 Mei 2024 16:51 Wib
Pemeriksaan tersangka kasus korupsi sistem proteksi TKI
Selasa, 7 Mei 2024 16:30 Wib
Gerindra hormati keputusan Ganjar jadi oposisi Kabinet Prabowo-Gibran
Selasa, 7 Mei 2024 13:44 Wib
Polda Metro Jaya masih tunggu hasil visum kasus rektor nonaktif UP
Selasa, 7 Mei 2024 11:39 Wib
KPK periksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih
Selasa, 7 Mei 2024 11:38 Wib
PDI Perjuangan masih cermati peluang Anies dan Ahok di Pilkada 2024
Selasa, 7 Mei 2024 10:05 Wib