Pemkab Agam butuh 15 alat berat cari korban banjir bandang

id Pemkab Agam ,PT PPR,banjir bandang,banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam

Pemkab Agam butuh 15 alat berat cari korban banjir bandang

Alat berat milik PT PPR sedang membersihkan material menimbun badan jalan menuju lokasi bencana banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Dok ANTARA/HO/PT PPR

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat membutuhkan sebanyak 15 unit alat berat berbagai jenis untuk kebutuhan pencarian korban terdampak banjir bandang dan membersihkan material tanah longsor menimbun badan jalan beberapa titik.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan alat berat dibutuhkan untuk mencari korban di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan dan jalan menimbun badan jalan tertimbun tanah longsor.

"15 unit alat berat bakal kita sebar di Kecamatan Palembayan, Malalak, Tanjung Raya, Ampek Koto dan lainnya," katanya.

Ia menambahkan saat ini hanya ada 10 unit alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam dua unit, alat berat provinsi, alat berat Balai Jalan Nasional, alat berat kabupaten maupun kota tetangga, PT PPR, PT AMP Plantation dan alat berat milik swasta.

Dengan 10 unit alat berat itu, maka penanganan bencana tidak maksimal terutama mencari korban terdampak banjir bandang di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan.

Saat ini hanya lima unit alat berat di Kecamatan Palembayan untuk mencari korban dan membersihkan material tanah longsor menimbun badan jalan.

"Untuk di Kecamatan Palembayan membutuhkan banyak alat berat di lokasi itu," katanya.

Ia menambahkan pihaknya mendapatkan petunjuk dari BNPB pusat, kalau tidak ada alat berat bisa dengan menyewa menggunakan dana siap pakai.

Ini bakal dilakukan, sehingga pencarian korban dan pembersihan material tanah longsor bisa dimaksimalkan nantinya.

"Alat berat salah satu kendala yang kita hadapi dalam penanganan bencana alam," katanya.

Selain alat berat, tambahnya kendala yang lain prasarana berupa tenda pengungsian, bahan makanan dan peralatan lainnya.

Bencana tanah longsor dan banjir bandang mengakibatkan 87 orang meninggal dunia dan belum ditemukan sebanyak 88 orang.

Ke 87 korban meninggal dunia tersebut di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Toboh, Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Ariki, Nagari Dalko, Kecamatan Tanjung Raya, Kuok Tigo Koto, Nagari Matua Mudiak, Kecamatan Matur dan lainnya.

"Saat ini pencarian korban masih berlanjut melibatkan BPBD Agam, Basarnas Padang, TNI, Lantamal II Padang, Polri, Damkar Agam, Pol PP Agam, Dinas Sosial Agam, Palang Merah Indonesia (PMI) Agam, Kelompok Siaga Bencana (KSB), pemerintah kecamatan, pemerintah nagari dan lainnya," katanya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.