BPBD Padang: Lima kecamatan terdampak parah banjir

id Banjir,Padang, Sumatra Barat,BPBD Padang,Banjir padang,Bencana sumbar,Banjir sumbar

BPBD Padang: Lima kecamatan terdampak parah banjir

Puluhan warga kawasan Jl Atlas mengungsi di Masjid Taufiq, Ulak Karang Utara, Padang, Sumatra Barat (Sumbar) akibat banjir pada Jumat (28/11) sekitar pukul 02.00 WIB. ANTARA/FathulAbdi

Padang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) memetakan lima kecamatan yang terdampak parah dalam bencana banjir yang terjadi di kota setempat hingga Jumat (28/11).

"Kami petakan ada lima kecamatan yang terdampak parah pada bencana banjir maupun banjir bandang di Kota Padang hingga hari ini," kata Kepala Pelaksana BPBD Padang Hendri Zulviton di Padang, Jumat.

Ia menyebutkan lima kecamatan tersebut adalah Nanggalo, Pauh, Kuranji, Padang Utara, dan Kecamatan Koto Tangah.

"Sampai hari ini personel masih berada di lapangan untuk membantu evakuasi demi memastikan keselamatan dan keamanan warga, terutama di lima kecamatan," jelasnya.

Menurutnya dari data yang dihimpun BPBD Padang, jumlah warga yang terdampak dari bencana banjir dalam empat hari terakhir tercatat lebih dari 27 ribu jiwa.

"Jumlah werga yang tedampak mencapai 27 ribu jiwa, namun dari data tersebut warga yang mengungsi secara permanen jumlahnya tidak seberapa," jelasnya.

Ia mengatakan warga dievakuasi ketika banjir menggenangi di rumah, setelah surut maka mereka kembali ke kediaman masing-masing.

Lebih lanjut ia mengkategorikan bencana hidrologis yang terjadi di Padang pada saat ini adalah bencana berlanjut, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya kejadian banjir biasanya hanya terjadi pada satu momen saja, kemudian genangan air surut.

"Sedangkan yang terjadi saat ini sifatnya berkelanjutan, misalnya kemaren terjadi banjir lalu surut, namun pada hari ini terjadi banjir lagi," jelasnya.

Hendri Zulviton menjelaskan kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi cuaca di Kota Padang yang terus diguyur hujan berintensitas sedang hingga lebat setiap harinya.

"Meskipun demikian BPBD Padang terus memberikan pertolongan serta penanganan maksimal kepada warga yang terdampak banjir," jelasnya.

BPBD Padang mencatat sejak Senin (24/9) hingga Jumat (28/11) siang, bencana telah mengakibatkan 12 unit rumah warga rusak berat, 86 unit rusak sedang, dan 90 unit rusak ringan.

Kejadian bencana juga telah mengakibatkan lima unit jembatan dan tiga sekolah dasar rusak berat, serta mengkibatkan distribusi air dari Perusahaan Umum Daerah (PDAM) Padang terhenti.

Data yang ada tersebut masih bersifat sementara sampai saat ini, karena pendataan masih terus berjalan, dan cuaca hujan masih terjadi.

Hendri Zulviton menyebutkan sebagai upaya penanganan, Pemerintah Kota Padang telah mendirikan posko di setiap kelurahan dan posko utama di rumah dinas wali kota Padang di Jalan Ahmad Yani.

Posko tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan, termasuk menyalurkan bantuan dan makanan kepada warga.

Pewarta :
Editor: Antara Sumbar
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.