Kota Padang (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Muhammadiyah menggagas serta meluncurkan program Wakaf Pohon yang bertujuan untuk menekan laju emisi karbon serta mendukung penuh upaya pemerintah mencapai net zero emission pada 2060.
"Program Waka Pohon ini dalam rangka memperkuat program kemaslahatan sekaligus mendorong agenda keberlanjutan kelestarian lingkungan," kata anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander di Kota Padang, Jumat.
Harry menyebutkan pada tahap pertama BPKH bersama instansi terkait menanam 1.100 pohon. Rinciannya, 1.000 pohon ditanam di lahan wakaf Muhammadiyah tepatnya di Kabupaten Agam, dan sisanya 100 pohon di lingkungan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Program ini menjadi langkah strategis dalam menghadirkan manfaat ekologis, sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekaligus mendorong model wakaf berkelanjutan (green waqf) di Indonesia.
"Wakaf Pohon adalah wujud komitmen BPKH dalam menghadirkan kemaslahatan yang berkelanjutan," kata Harry.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar Tasliatul Fuaddi menyambut baik langkah BPKH bersama Muhammadiyah yang ikut berkontribusi langsung dalam mengendalikan laju emisi melalui program Wakaf Pohon.
"Program ini sejalan dengan langkah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam memperkuat ketahanan lingkungan. Penanaman pohon akan memberikan dampak signifikan terhadap kualitas udara, ekosistem dan keberlanjutan wilayah," ujar dia.
Senada dengan itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Riki Saputra mengatakan program Wakaf Pohon tidak hanya membantu mengendalikan laju emisi karbon, tetapi turut mengedukasi secara langsung mahasiswa terkait pentingnya menjaga kawasan pesisir terutama di Kota Padang.
"Kami menyambut baik program ini karena meneguhkan komitmen Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat sebagai kampus hijau. Pohon-pohon yang ditanam hari ini akan menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa dalam memahami pentingnya menjaga lingkungan," ujarnya.
