Padang Aro (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Selatan Syamsurizaldi mengatakan Bundo Kandung bisa menguatkan perempuan minang kabau sebab mereka merupakan limpapeh rumah gadang yang memiliki posisi strategis dalam menjaga moralitas dan nilai adat.
"Di Solok Selatan yang berpenduduk lebih dari 183.000 jiwa, tercatat sekitar 65 persen merupakan perempuan atau Bundo Kanduang, ini menunjukkan betapa besar potensi perempuan dalam mengawal tatanan sosial dan membentengi generasi dari pengaruh negatif perkembangan zaman," katanya saat menghadiri perkumpulan Bundo Kanduang se-Sumatera Barat di Rumah Gadang Datuak Camin, di Padang Aro, Kamis.
Menurut dia, saat ini arus informasi begitu cepat menyebabkan tergerusnya nilai-nilai budaya, terutama di kalangan generasi muda.
Dampak perkembangan teknologi dan informasi katanya, sudah banyak memengaruhi pola pikir dan perilaku Generasi Z sehingga diperlukan peran kuat perempuan dalam membina keluarga dan masyarakat.
Ketua Bundo Kanduang Sumatera Barat, Neti Wiharni, menegaskan bahwa konsolidasi ini diharapkan menjadi media perekat silaturahmi antar Bundo Kanduang se-Sumatera Barat serta momentum untuk menyatukan langkah dalam menjaga marwah adat Minangkabau.
"Pertemuan ini adalah yang pertama di tahun 2025 dan kami berharap melalui konsolidasi ini akan lahir gerakan nyata Bundo Kanduang dalam memperkuat budaya, adat, dan karakter generasi Minangkabau," ujarnya.
Kegiatan ini juga dihadiri Penasehat Bundo Kanduang Solok Selatan sekaligus Ketua TP PKK Solok Selatan, Erniati Khairunas, serta Ketua GOW Bet Yulian Efi, anggota DPRD Solok Selatan Dede Pasarela, Ketua LKAM, unsur Forkopimda, dan para tokoh perempuan dari berbagai daerah di Sumatera Barat.
