Ratusan murid SD di Padang antusias ikuti simulasi tsunami

id simulasi tsunami,simulasi tsunami padang,(SDN) 11 Belakang Tangsi, Padang, Sumatra Barat

Ratusan murid SD di Padang antusias ikuti simulasi tsunami

Ratusan siswa SDN 11 Belakang Tangsi mengikuti mitigasi dan simulasi penyelematan bencana di Padang, Rabu (4/11). ANTARA/FathulAbdi

Padang (ANTARA) - Ratusan murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Belakang Tangsi, Padang, Sumatra Barat (Sumbar) antusias melakukan mitigasi serta simulasi penyelamatan tsunami pada Rabu (11/5) pagi.

Kegiatan yang diikuti ratusan siswa tersebut adalah bagian dari kegiatan berskala besar yang digelar secara serentak oleh berbagai lembaga serta instansi di Kota Padang.

"Setelah sirine peringatan gempa pertama terdengar, semua siswa langsung berkumpul di lapangan sekolah sebagai tempat evakuasi sementara," kata Kepala SDN 11 Padang Sulistiani di Padang.

Ia menceritakan setelah sirine kedua terdengar dan muncul peringatan dini tsunami, maka para siswa langsung diarahkan ke bangunan tinggi terdekat.

Bangunan tinggi yang menjadi tujuan penyelematan adalah Fase VII yang berlokasi di kawasan Pasar Raya Padang.

"Para siswa langsung berlari menuju ke bangunan Fase VII Pasar Raya Padang, jarak tempuh tadi sekitar dua puluh menit," jelasnya.

Sulistiani berharap simulasi yang telah diikuti oleh para siswa itu menjadi bagi mereka ketika menghadapi situasi bencana.

"Kita memang tidak menginginkan bencana terjadi, tapi ketika bencana itu terjadi diharapkan siswa sudah siap dengan edukasi serta pengetahuannya," jelasnya.

Kegiatan mitigasi serta simulasi yang dilakukan oleh siswa itu berkolaborasi dengan personel Polresta Padang serta relawan bencana.

Kepolisian tampak mengatur rute serta jalur evakuasi, dan menuntun mereka menuju ke bangunan Fase VII.

Ia mengatakan kegiatan edukasi serta sosialiasi terus dilakukan oleh SDN 11 Padang secara rutin satu kali dalam tiga bulan.

Salah satu siswa yang mengikuti kegiatan yaitu Alzam dari kelas 6 B, mengaku mendapatkan pelajaran.

"Saat bencana terjadi yang pertama dilakukan adalah tidak boleh cemas dan tidak boleh panik, setelah itu lari untuk mencari tempat evakuasi," jelasnya.

Pewarta :
Uploader: Jefri Doni
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.