Sawahlunto (ANTARA) - Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Sawahlunto, Sumatera Barat Jeffry Hibatullah mengarahkan jajaran Pramuka di kota itu untuk menyiapkan diri dalam survival atau tangguh tidak hanya dalam menjelajah alam bebas namun juga alam digital.
"Era globalisasi dan digitalisasi sekarang menuntut generasi muda untuk memiliki kemampuan bertahan dan beradaptasi di dua dunia, yakni dunia nyata dan dunia maya," kata Jeffry Hibatullah, di Sawahlunto, Kamis.
Ia menyebut kalau dulu Pramuka dilatih untuk bertahan di hutan, sekarang kita juga harus bisa survival di dunia digital. Artinya, harus cerdas, beretika, dan tangguh menghadapi derasnya arus informasi dan teknologi.
Dia mengatakan Kwarcab Sawahlunto tengah menyiapkan pembinaan berbasis literasi digital dan etika bermedia yang akan dikolaborasikan dengan kegiatan kepramukaan reguler. Langkah ini diharapkan mampu membentuk karakter Pramuka masa kini yang tidak hanya disiplin dan tangguh secara fisik, tetapi juga kuat secara moral dan digital.
"Kita akan kaji integrasi materi literasi digital, keamanan data pribadi, dan etika bermedia sosial ke dalam pelatihan Pramuka. Anak-anak muda Sawahlunto harus siap menghadapi dunia digital tanpa kehilangan nilai-nilai dasar Pramuka,” ujarnya menjelaskan.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga akan melibatkan unsur pendidikan dan teknologi daerah, termasuk kolaborasi dengan sekolah serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghadirkan pelatihan cyber awareness dan pemanfaatan AI secara bijak.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra menyambut baik arah pembinaan tersebut. Ia menyebut, pembinaan Pramuka yang menggabungkan semangat survival di alam dan di dunia digital merupakan bagian dari upaya membentuk generasi muda yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.
"Kita ingin anak-anak Sawahlunto menjadi generasi yang kuat, mandiri, dan cerdas dalam menggunakan teknologi. Pembinaan Pramuka seperti ini sangat relevan untuk memperkuat karakter dan daya saing mereka,” katanya.
Menurut Riyanda, Pemko Sawahlunto mendukung penuh penguatan kapasitas literasi digital melalui kerja sama lintas sektor, agar pembinaan kepramukaan menjadi ruang efektif bagi remaja untuk mengembangkan disiplin, tanggung jawab, serta kemampuan berpikir kritis dan etis dalam menggunakan teknologi.
Menurut Survei Indeks Literasi Digital Nasional 2024 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), skor literasi digital Indonesia mencapai 3,54 dari skala 5, tergolong sedang. Namun, aspek keamanan digital (3,12) dan etika bermedia (3,21) masih rendah, menunjukkan perlunya pembinaan karakter digital sejak usia muda.
Upaya Kwarcab Sawahlunto tersebut sejalan dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) dan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam visi Astacita, yang menekankan penguatan sumber daya manusia unggul berbasis karakter, teknologi, dan nilai kebangsaan.
Dengan semangat baru untuk survival di alam digital, Pramuka Sawahlunto diharapkan menjadi pelopor gerakan literasi digital berbasis karakter di Sumatera Barat, melahirkan generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berintegritas, baik di dunia nyata maupun maya.
