Padang (ANTARA) - Pakar Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Universitas Andalas (UNAND), Sumatera Barat Prof Montesqrit menyarankan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai segera melokalisir ternak khususnya sapi untuk mencegah perluasan virus jembrana terhadap hewan lainnya.
"Ya harus dipisahkan atau dikandangkan agar sapi-sapi yang lain tidak terjangkit virus jembrana," kata Prof Montesqrit di Padang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Prof Montesqrit menanggapi puluhan ternak yang mati mendadak di Kabupaten Kepulauan Mentawai akibat terjangkit virus jembrana.
Prof Montesqrit mengatakan pemerintah atau pemangku kepentingan terkait perlu secepatnya mengambil langkah preventif sebelum sapi-sapi lain terjangkit virus jembrana.
Sebab, jika penanganan lambat dilakukan maka bisa saja virus itu menyebar ke seluruh ternak yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan otomatis akan merugikan masyarakat terutama peternak.
Selain melakukan lokalisir Prof Montesqrit juga menyarankan agar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai secepatnya menyuntikkan vaksin termasuk vitamin bagi ternak yang belum terpapar.
Terakhir, ia mengimbau masyarakat terutama pemilik ternak untuk lebih memperhatikan makanan terutama gizi, sebagai salah satu langkah preventif mencegah virus jembrana.
"Jadi, pakan ternak terutama gizinya juga harus diperhatikan agar tidak terpapar virus," kata dia.
Ia memastikan virus jembrana sama sekali tidak menular kepada manusia, karena hanya menjangkit ke sapi. Namun, sapi yang sudah terjangkit tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena berisiko terhadap kesehatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hatisama Hura membenarkan sekitar 47 ekor sapi mati akibat terserang virus jembrana.
Hal itu diketahui setelah dinas terkait mengirimkan sampel ke Balai Veteriner Kota Bukittinggi untuk memeriksa serta memastikan penyebab kematian ternak sejak beberapa waktu terakhir.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah melakukan langkah antisipasi berupa pemberian vitamin agar tidak terjadi perluasan virus jembrana. Selain itu, pemerintah setempat juga melakukan penyuntikan vaksin terhadap ternak yang belum terpapar.
